"Publik itu bukan tidak paham. Mereka hanya ingin keadilan dan transparansi. Kalau dijelaskan dengan baik, mungkin mereka akan menerima, meskipun nilai tunjangannya besar," ujarnya.
Namun, tingginya tunjangan ini juga dikhawatirkan bisa memicu kecemburuan sosial di tengah jurang kesenjangan ekonomi yang masih lebar.
Terlebih, jika narasi publik yang berkembang menggambarkan para legislator minim kontribusi, jarang hadir di rapat, dan hanya terkesan formalitas.
Arlan pun mengingatkan pentingnya evaluasi, terutama terkait tunjangan perumahan yang dinilai terlalu besar.
"Kemendagri sebenarnya sudah memberi arahan agar tunjangan-tunjangan itu dievaluasi. Ya lakukan itu agar disparitas ini tidak terus melebar," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua DPRD Bandung Barat, Muhammad Mahdi menegaskan, pihaknya siap mengikuti aturan jika memang tunjangan anggota dewan perlu direvisi.
"Kami mengikuti aturan di atas saja. Kami enggak bisa menentang aturan. Masalah cukup atau tidak, gimana kami bersyukur aja,” kata Mahdi saat ditemui di Padalarang pada Senin (1/9/2025).
Pernyataan ini muncul di tengah kritik publik mengenai besaran tunjangan yang dianggap tidak sebanding dengan kondisi ekonomi masyarakat Bandung Barat yang masih timpang.
Mahdi mengakui bahwa tunjangan yang diterima anggota DPRD Bandung Barat bervariasi dan tidak semewah tunjangan di dewan pusat.
Baca juga: Soal Tunjangan Dewan, Ketua DPRD Bandung Barat: Kami Ikuti Aturan di Atas
"Beda-beda. Tergantung yang pasti tidak seperti di dewan pusat. Intinya kalau tunjangan itu dihilangkan dan jadi aturan, kenapa tidak," ujar Mahdi.
Ia juga meminta seluruh anggota DPRD Bandung Barat untuk menjaga sikap dan ucapan agar tidak memperkeruh suasana serta melukai perasaan publik yang sensitif terhadap isu kesejahteraan pejabat.
"Kami mengimbau kepada teman-teman untuk tidak memberikan statement yang justru melukai masyarakat. Berkata dengan perkataan yang baik. Kalau tidak bisa, mending diam. Kita di KBB juga menjaga itu," tuturnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang