Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Cirebon Bawa Misri Penderita Kaki Gajah ke RSUD Arjawinangun

Kompas.com, 23 September 2025, 16:29 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Pada Selasa (23/9/2025) siang, Pemerintah Desa Sende bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengevakuasi Misri, seorang ibu rumah tangga sekaligus eks pekerja migran asal Bahrain, ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arjawinangun.

Langkah ini diambil untuk melakukan observasi dan pengobatan terhadap beberapa keluhan kesehatan yang dialaminya.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Edi Susanto menjelaskan, setelah viral di media sosial, tim gabungan dari Pemerintah Desa dan Dinas Kesehatan kembali mendatangi rumah Misri untuk melanjutkan penanganan medis penyakit kaki gajah yang telah dimulai sejak 2014.

"Iya, kita bawa ke RSUD Arjawinangun karena hasil observasi di sini (rumah), pasien mengalami anemia. Kita obati lagi agar tidak ada infeksi, luka, dan lainnya," ungkap Edi saat ditemui di lokasi.

Baca juga: 13 Tahun Derita Kaki Gajah, Eks Pekerja Migran Asal Cirebon Minta Tolong Gubernur Jabar

Edi menambahkan, pengobatan terhadap Misri telah dilakukan secara bertahap sejak tahun 2014, setelah ia mulai mengeluhkan sakit kaki gajah usai pulang merantau dari luar negeri.

Tim puskesmas melakukan pemantauan secara berkala, dan pengobatan berlangsung selama bertahun-tahun. Ia juga pernah dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dan Rumah Sakit Hernia di Jakarta.

Hasil pengobatan menunjukkan perkembangan positif. Penyakit kaki gajah yang diderita Misri berstatus negatif, artinya sudah tidak memiliki daya menular.

"Penanganan dari tahun 2014, 2019, 2020, semuanya, puskesmas, rumah sakit daerah, ke provinsi, alhamdulillah hasilnya negatif. Sekarang ini keluhan dari pasien anemia, pergerakan sakit, sehingga dibawa lagi ke rumah sakit," tambah Edi.

Misri (35) Eks Pekerja Migran Bahrain Warga Desa Sende Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon Jawa Barat memberikan keterangan terkait sakit kaki gajah yang dialaminya yang viral di media sosial pada Selasa (22/9/2025) siang.Tangkap Layar Video Warga Misri (35) Eks Pekerja Migran Bahrain Warga Desa Sende Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon Jawa Barat memberikan keterangan terkait sakit kaki gajah yang dialaminya yang viral di media sosial pada Selasa (22/9/2025) siang.

Meskipun demikian, kondisi kaki Misri yang bengkak masih cukup sulit ditangani.

Pemerintah berupaya untuk memastikan bahwa sakit yang diderita Misri tidak menimbulkan komplikasi atau penyakit lainnya. Salah satu cara yang dilakukan, petugas terus mengawasi perkembangan ukuran kaki pasien untuk mencegah infeksi.

Kini, Misri, yang menghadapi keterbatasan ekonomi, berharap mendapatkan bantuan penuh dari pemerintah untuk meringankan dan menyembuhkan penyakitnya.

Di sisi lain, ia dan suaminya juga berjuang untuk memberikan pendidikan yang layak bagi dua anak mereka yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau