Editor
BANDUNG, KOMPAS.com - Sekuya, kekayaan intelektual atau intellectual property (IP) kreatif asal Indonesia, memulai perjalanannya sejak 2022. Namun, dua tahun pertama bukan hal mudah.
“Kami ditolak 200 kali. Baru pada pintu ke-201, akhirnya diterima (di luar negeri). Masuk Dubai, Singapura, hingga Jepang,” ujar Joshua Budiman, Co-founder & CEO Sekuya di Bandung, Minggu (28/9/2025).
Ia menambahkan, perjuangan itu menjadi bukti bahwa karya anak bangsa tak boleh menyerah meski kerap ditolak di negeri sendiri.
“Sering kali, kita baru diterima di luar negeri dulu. Baru setelah itu, gaungnya masuk ke Indonesia,” katanya.
Baca juga: Kisah Zahra Amalina, dari Sering Diremehkan hingga Jadi CEO di Industri Kreatif
Menurut Joshua, momen pascapandemi mendorong banyak IP lokal bermunculan.
“Saat Covid, orang harus kreatif di rumah. Dari situ banyak karya lahir dan sekarang mulai dipublikasikan. Bahkan 4-5 tahun ke depan, IP lokal akan makin kuat,” ujarnya.
Hal tersebut akan semakin kuat dengan kolaborasi. Salah satu kolaborasi yang dibangun adalah dengan brand fashion 3Second.
Koleksi bertema “Anime Gaming Street” itu menampilkan lebih dari 15 desain eksklusif yang menggabungkan karakter Sekuya dengan streetwear khas 3Second.
Baca juga: Berhasil Perkuat Ekosistem UMKM Halal, Kota Malang Raih Indonesia Halal Industry Award
Joshua menyebut kolaborasi ini sebagai titik balik.
“Kami sangat menghargai dukungan 3Second untuk pertumbuhan IP lokal. Semoga ini bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk berani bermimpi,” ujarnya.
Ignatius Untung, CMO Brand 3Second, menambahkan, fashion adalah ekspresi.
“Kolaborasi ini menarik karena menggabungkan anime, gaming, dan streetwear, sesuatu yang dekat dengan generasi muda saat ini,” beber dia.
Selain itu, kolaborasi ini sengaja dilakukan untuk menaikkan IP lokal. Selama ini, banyak orang Indonesia yang menganggap hebat IP luar, padahal IP lokal ga kalah bagusnya.
Irene Umar, Deputy Minister of Creative Economy of Indonesia mengatakan, dukungan pemerintah salah satunya melalui Ekraf Hunt.
“Tugasnya mencari permata-permata di seluruh pelosok Indonesia,” tutur dia.
Dalam program itu, nantinya data IP bisa ditarik kementerian dan diberikan kepada calon klien ataupun konsumen, hingga terjalin banyak kolaborasi.
Dikatakan Irene, IP Indonesia sangat menarik dan diminati dunia. Salah satunya kendaraan custom yang hanya ada di Indonesia. Karena itu tak heran, orang Italia dan Jerman datang ke Indonesia.
“Makanya yuk kita perlihatkan Indonesia seperti apa,” tutur dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang