MAJALENGKA, KOMPAS.com - Banyaknya kasus keracunan massal dalam program makan bergizi gratis (MBG) di sejumlah daerah membuat Pemerintah Kabupaten Majalengka menyiapkan langkah antisipasi.
Bupati Majalengka Eman Suherman mengatakan, pihaknya segera membentuk satuan tugas (Satgas) khusus untuk mengawasi program MBG agar aman dijalankan.
“Tim sedang dibentuk. Sudah mau naik ke saya rancangannya,” kata Eman saat dikonfirmasi, Rabu (1/10/2025).
Satgas tersebut nantinya bertugas memastikan seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjadi dapur pembuatan makanan MBG mematuhi standar operasional. Petugas akan rutin berkeliling melakukan pengawasan dari satu dapur ke dapur lain.
Baca juga: Kadinkes Sukabumi Ungkap 191 SPPG MBG Belum Punya Sertifikat Laik Higiene
“Saya ingin maksimal perannya, tim harus keliling ke setiap SPPG, memastikan semua kegiatannya sudah SOP. Nanti diatur siapa yang jadi ketua, dan struktur di bawahnya,” ujar Eman.
Selain itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Majalengka mendapat penugasan khusus terkait kelayakan dapur dan menu makanan. Bupati mewajibkan semua SPPG memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sebagai jaminan keamanan dan kebersihan makanan.
“Saya berharap sepanjang untuk kebaikan kita bersama dan antisipasi kejadian, saya sangat setuju. Dan saya juga akan melakukan itu,” kata dia.
Menurut Eman, program MBG merupakan komitmen pemerintah pusat untuk memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan asupan gizi yang baik.
Baca juga: Sikapi Arahan Presiden, Ramai-ramai Urus Sertifikat Higiene Dapur MBG di Aceh Utara
“Mudah-mudahan aman. Karena bagaimanapun, rencana Pak Presiden sangat luar biasa. Ingin anak-anak Indonesia sehat, diawali dengan nutrisinya,” ucap Eman.
Di Majalengka sendiri, sejauh ini tidak ada laporan kasus keracunan terkait MBG. Pemkab Majalengka berupaya agar hal serupa tidak terjadi di wilayahnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang