BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Dugaan keracunan massal siswa SMPN 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, diduga bersumber dari dapur penyedia Makan Bergizi Gratis (MBG) milik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Panyandaan di Desa Jambudipa.
Dapur SPPG Panyandaan ini diketahui menyalurkan ribuan paket makanan ke delapan sekolah di wilayah tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Camat Cisarua, Herman Permadi, mengungkapkan hasil penelusuran sementara menunjukkan bahwa kasus dugaan keracunan baru ditemukan di SMPN 1 Cisarua.
Sementara tujuh sekolah lain yang menerima pasokan dari dapur yang sama belum melaporkan kejadian serupa.
Baca juga: Siswa SMPN 1 Cisarua Bandung Barat Keracunan MBG Memburuk Dirujuk ke RS, 3 Kelas Jadi Ruang Darurat
"Dari sekolah lain belum ada laporan. Yang baru ada informasi (dugaan keracunan) di SMPN 1 Cisarua. Yang lain sedang kami pantau, kami observasi, kami standby terus,” ungkap Herman di lokasi, Senin (14/10/2025).
Dari data yang dihimpun Herman, SPPG Panyandaan memproduksi sekitar 3.649 paket MBG yang disalurkan ke delapan sekolah, yakni SMPN 1 Cisarua, SMKN 1 Cisarua, MA Bina Insani, MA Ponpes Al Furqon, MTs Ponpes Al Furqon, PAUD Al Muslimin, SDN 1 Garuda, dan SDN 1 Barukai.
Menu yang dikonsumsi siswa pada hari kejadian terdiri dari nasi putih, ayam blackpepper, tahu goreng, tumis wortel dan brokoli, serta potongan melon.
Menu tersebut kini menjadi fokus pemeriksaan karena sebagian siswa SMPN 1 Cisarua mengalami gejala mual dan muntah setelah menyantapnya.
Baca juga: Tercium Bau Basi Menyengat, Ayam Kecap Diduga Sumber Keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua Bandung Barat
"Tadi informasi dari guru sekolah disinyalir ada bau kurang enak dari makannya," kata Herman.
Herman menambahkan, sebelum insiden ini terjadi, pihaknya bersama puskesmas setempat telah melakukan pembinaan terhadap dapur SPPG dalam rangka pemenuhan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk memastikan keamanan pangan.
"Kami sudah pembinaan dalam rangka pemenuhan SLHS dan sebagainya dengan puskesmas. Kalau hasil survei sudah terpenuhi sanitasinya, tapi kalau bahan baku kan beda lagi," ujar Herman.
Pemerintah kecamatan, kata Herman, telah memberikan peringatan agar semua penyedia MBG memperhatikan aspek kebersihan dan penyimpanan bahan pangan.
"Yang kami tekankan juga agar antisipasi kaitan dengan secara pengolahan, kemudian packing. Kemudian juga penyimpanan bahan baku dan kemudian bakunya sudah kami ingatkan. Itu menjadi perhatian kami juga," tutur Herman.
Baca juga: Diduga Keracunan MBG, 6 Siswa SMPN 1 Cisarua Bandung Barat Dilarikan ke Dokter
Hingga kini, pemerintah masih melakukan pemantauan terhadap seluruh sekolah yang menerima pasokan makanan dari dapur Panyandaan.
Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat juga telah mengambil sampel makanan untuk diperiksa di laboratorium guna memastikan sumber keracunan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang