Supriyanto bersama warga lainnya dalam hal ini hanya berharap realisasi pembangunan tanggul sungai yang direncanakan pemerintah pusat segera dilakukan.
Menurutnya, banjir rob yang melanda bukan hanya datang dari arah laut, tetapi juga datang dari meluapnya sungai yang mengelilingi desa.
"Kami juga sedang berusaha mengusulkan terkait rute tanggulnya karena kalau dari peta yang disosialisasikan BBWS hanya di wilayah sebelah utara yang ditanggul dan wilayah sungai Cijajar itu tidak ditanggul," ujar dia.
Perihal bencana banjir rob ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Indramayu telah mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir atau rob pada 10-15 Desember dan 27-31 Desember 2025.
Puncak pasang maksimum diperkirakan terjadi pada 15.00-19.00 WIB.
Kepala Pelaksana BPBD Indramayu, Dadang Oce Iskandar, menjelaskan bahwa banjir pesisir atau rob di pesisir Indramayu disebabkan oleh kombinasi fenomena pasang maksimum air laut, jarak terdekat Bulan ke Bumi (perigee), dan fase Bulan purnama yang dikenal sebagai supermoon.
"Kondisi tersebut memicu peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum yang dapat menyebabkan banjir rob," ujar Oce.
Selain wilayah Kecamatan Kandanghaur, banjir rob juga diprediksi berdampak parah di wilayah pesisir Kecamatan Pasekan dan Kecamatan Indramayu.
BPBD mengimbau warga di pesisir wilayah tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi dampak banjir rob tersebut.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang