Warga sendiri sudah sangat resah dengan kondisi rob yang sudah berlangsung selama puluhan tahun tanpa kunjung ada solusi permanen yang diberikan.
Beragam masukan pun sebenarnya sudah diberikan warga kepada pihak-pihak terkait, termasuk Bupati Indramayu dan sangat berharap masukan itu bisa didengarkan.
“Kami sudah sering menitipkan harapan terkait dengan penanggulangan banjir di Eretan Wetan kepada beberapa pihak, termasuk Bupati Indramayu. Hanya saja, kami menganggap bahwa beberapa informasi yang disampaikan kerap terjadi miss komunikasi atau kesalahan dalam memahami kondisi yang terjadi di Desa Eretan Wetan,” ujar dia.
Hingga akhirnya, warga terpaksa melakukan aksi unjuk rasa di pinggir Jalur Pantura Indramayu pada 7 November 2025.
Warga dalam hal ini hanya ingin suara mereka didengar sampai ke telinga Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat.
Baca juga: Banjir Rob Buat Kampung Empang Eretan Wetan Indramayu Terisolasi, Akses Tertutup, Warga Pakai Perahu
“Bapak Gubernur, kami butuh peran dan kehadiran pemerintah dalam merespons permasalahan yang ada di Eretan,” ujar dia.
Masih disampaikan Supriyanto, dalam aksi unjuk rasa itu, upaya warga sebenarnya membuahkan hasil.
Pemkab Indramayu melalui Dinas PUPR langsung menerjunkan satu alat berat ekskavator untuk penguatan tanggul sungai.
Namun, seiring berjalannya waktu dan melihat kondisi panjangnya sungai yang mengelilingi desa, warga memohon adanya dua alat berat tambahan dari Pemprov Jabar, dalam hal ini BBWS.
Supriyanto menyebut, tapi sampai sekarang belum ada ekskavator tambahan yang hadir di desanya.
“Kami sudah direndam oleh air banjir selama bertahun-tahun, anak-anak kami harus berangkat sekolah dengan melewati genangan banjir rob, kami berharap pemerintah bisa menunjukkan tanggung jawab,” ujarnya.
Supriyanto menjelaskan, beragam cara akan dilakukan pihaknya dan warga Desa Eretan Wetan yang lain demi memperjuangkan hak mereka untuk hidup dengan layak tanpa banjir rob, termasuk demi masa depan anak-anak mereka kelak.
Dengan video yang ia buat, Supriyanto berharap agar pemerintah bisa memberikan perhatian serius untuk pesisir Eretan. Ada ribuan warga yang saat ini menanti ulur tangan dari pemerintah.
Ia juga mengundang Dedi Mulyadi supaya bisa berkunjung ke desanya untuk melihat langsung kondisi warga yang harus beraktivitas di tengah kepungan banjir rob yang terus datang.
“Semoga Pak Gubernur memiliki waktu dan kesempatan untuk bisa berkunjung ke Desa Eretan Wetan dan kami berharap masalah yang terjadi selama bertahun-tahun bisa diselesaikan dan dicarikan solusinya secara bersama-sama,” tutup Supriyanto.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang