Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertahan di Bawah Reruntuhan, Kisah Amas Selamat dari Longsor Arjasari, Bandung

Kompas.com, 9 Desember 2025, 19:02 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Novita Rahmawati

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS. com — Amas (60) masih gemetar setiap kali hujan turun. Pria asal RT 7 RW 9 Kampung Condong, Desa Wargaluyu, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, itu belum sanggup menengok kembali ke puing-puing rumahnya yang ambruk diterjang longsor.

Dari balik posko pengungsian, ia hanya bisa memandang ke arah bukit yang kini menjadi sumber ketakutan terbesarnya.

Peristiwa itu bermula pada Jumat sore, seusai hujan deras mengguyur kawasan Arjasari.

Baca juga: Cerita Pengungsi Longsor Arjasari: Kasur Tipis, Selimut Terbatas, dan Harapan Tak Runtuh

Amas sedang berada di rumahnya yang berada tepat di sisi bawah tebing saat air mulai mengalir deras dari arah gunung. 

Tak ada suara gemuruh, tak ada peringatan apa pun.

“Tiba-tiba air sudah seperti gelombang. Pas lihat ke luar, sudah seperti sungai besar,” katanya pelan, dijumpai di Posko Pengungsian, Selasa (9/12/2025). 

Ia tak sempat menyelamatkan diri. Longsoran tanah datang begitu cepat, menghantam bagian rumah dan membuat bangunan kayu itu roboh seketika.

Petugas SAR Gabungan saat melakukan proses pencarian tiga korban tertimbun di longsor Arjasari, hingga hari kelima petugas SAR masih kesulitan lantaran kontur tanah serta cuaca yang kerap turun hujan, Selasa (9/12/2025)KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Petugas SAR Gabungan saat melakukan proses pencarian tiga korban tertimbun di longsor Arjasari, hingga hari kelima petugas SAR masih kesulitan lantaran kontur tanah serta cuaca yang kerap turun hujan, Selasa (9/12/2025)

Amas tertimbun material bangunanbalok, papan, dan tanah dalam posisi terlungkup. 

“Saya kira lima menit lagi mati. Kalau enggak ada yang nolong, mungkin sudah enggak ada,” tutur Amas, suaranya bergetar.

Di dalam rumah, ada empat orang: Amas, istrinya, anaknya, dan seorang bayi berusia dua bulan. Semuanya turut tertimbun.

Dalam kondisi nyaris tak bisa bergerak, Amas hanya mampu berteriak meminta pertolongan. 

Baca juga: Basarnas Cari Korban Longsor Arjasari, Hujan Jadi Kendala Utama

Beruntung, ada celah kecil di antara reruntuhan yang memberinya ruang untuk bernapas selama sekitar sepuluh menit sebelum warga datang menolong.

“Badan sudah enggak bisa gerak sama sekali. Ketimpa semua. Tapi masih ada sela-sela kayu, jadi saya bisa napas,” kata dia.

Sehari setelah kejadian, Amas dan keluarganya mengungsi ke rumah warga yang dijadikan posko darurat. 

Suasana para pengungsi dan relawan yang berada di Posko Pengungsian Utama di RW 08 Kampung Cicarirang, posko tersebut menjadi titik pendistribusian bantuan logistik untuk korban longsor di Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (9/12/2025)KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Suasana para pengungsi dan relawan yang berada di Posko Pengungsian Utama di RW 08 Kampung Cicarirang, posko tersebut menjadi titik pendistribusian bantuan logistik untuk korban longsor di Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (9/12/2025)

Sebagian anggota keluarga memilih menumpang di rumah kerabat. Sejak itu, ia tak pernah lagi berani naik ke lokasi rumahnya yang kini rata dengan tanah.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau