Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peti Mati Dipajang di Kantor Kecamatan, Camat: Orang Takut Kematian, Supaya Sadar Prokes

Kompas.com - 09/07/2021, 14:57 WIB
I Kadek Wira Aditya

Penulis

KARAWANG, KOMPAS.com - Sebuah peti pati dipajang sudah sekitar enam hari di Kantor Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Tepatnya, peti mati itu dipajang di ruang pelayanan kantor kecamatan itu.

Pelaksana tugas (Plt) Camat Lemahabang, Arta mengatakan, ide untuk memajang peti mati itu bermula karena spontan.

Baca juga: Pemkab Karawang Siapkan 3 Tempat Isolasi Mandiri bagi Pasien Covid-19

Kala itu dirinya memiliki pertimbangan kalau kebanyakan orang itu takut meninggal.

"Barangkali, pada umumnya orang takut dengan kematian, dengan peti, keranda, takut. Lalu menjadi sadar," ungkap Arta saat ditemui Kompas.com di Kantor Kecamatan Lemahabang, Kamis (8/7/2021).

Menurutnya, peletakan peti mati di kantor kecamatan itu bertujuan untuk membangkitkan kesadaran warga menerapkan protokol kesehatan (Prokes).

Baca juga: Sejak Peti Mati Dipajang di Kantor Camat, Banyak Warga Mau Divaksin, Kontak Erat Bersedia Mengaku

"Warga agar sadar tak mengabaikan protokol kesehatan," ujar Arta

Layaknya peti mati untuk jenazah pasien Covid-19 yang berwarna putih, peti mati itu juga ditempelkan kertas yang bertuliskan pesan prokes bagi orang yang akan melihatnya.

Kertas pertama bertuliskan "Mau patuhi prokes atau gunakan peti mati".

Lalu kertas kedua bertuliskan "Aku (peti mati) siap menghantarkan anda ke liang lahat yang tidak mematuhi prokes".

Selain itu juga ada imbauan untuk mematuhi prokes pada tulisan yang lainnya.

Warga mulai sadar terapkan prokes

Dia mengklaim warga semakin sadar untuk menerapkan prokes semenjak ada peti mati itu.

Soal vaksinasi misalnya. Mulanya banyak warga masih enggan karena takut mengalami efek samping setelah vaksinasi. Lalu, warga akhirnya mau untuk divaksinasi dan terus bertambah. 

"Alhamdulillah target 150 orang. Namun, justru yang datang lebih, jadi 188 orang (untuk vaksinasi)," kata Arta.

Ada pun minat warga melakukan tes swab juga turut meningkat. Padahal, saat awal pandemi warganya sebagai kontak erat tak mau dites dan menutup-nutupi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com