Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jabar Jadi Tuan Rumah 3 Agenda G20, Simak Beragam Hal Menarik

Kompas.com - 16/02/2022, 13:38 WIB
Dendi Ramdhani,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta dipilih sebagai Co-Chairs Indonesia pada Outreach Groups U20 Presidency G20 Indonesia 2022 berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Dalam Negeri No 193/2482/SJ.

G20 adalah forum yang menghimpun 20 negara dengan kekuatan ekonomi maju dan berkembang dalam kepentingan membahas isu penting perekonomian dunia.

Indonesia akan menjadi tuan rumah G20 pada tahun ini dengan tema Presidensi G20 Indonesia adalah “Recovery Together, Recovery Stronger".

Baca juga: Ini Fokus Indonesia dalam Tourism Working Group G20

 

Adapun Presidensi Indonesia secara resmi dimulai pada 1 Desember 2021.

Provinsi Jawa Barat terpilih menjadi salah satu tuan rumah dalam rangkaian G20.

Ada tiga agenda yang berlangsung di Jabar, yakni Urban 20 (U20), Think 20 (T20), dan Youth 20 (Y20).

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jabar Dewi Sartika mengatakan, U20 merupakan pertemuan outreach group yang bertujuan untuk membawa masalah perkotaan ke garis depan agenda G20.

"U20 menjadi forum bagi para pemimpin pemerintah daerah kota-kota U20, di antaranya untuk melakukan aksi terhadap iklim global dan pembangunan berkelanjutan kepada para pemimpin nasional. Komitmen dan pesan dari U20 nantinya dibagikan terhadap Presidensi G20 dan kepala negara," ucap Dewi di Kota Bandung, Rabu (16/2/2022).

Baca juga: Menlu AS Puji Kepemimpinan Indonesia dalam G20

Menurut Dewi, ada tiga agenda prioritas dalam U20.

Pertama, mempromosikan produktivitas yang fokus pada pengembangan soft skill dan digital skill melalui pemberdayaan usaha kecil dan menengah di perkotaan yang berwawasan lingkungan.

Kedua, meningkatkan ketahanan dan stabilitas masyarakat pedesaan dan pelaku UMKM sebagai agen transformasi pariwisata.

"Sedangkan agenda prioritas ketiga yakni memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif melalui pendanaan stimulus penghijauan, dukungan perusahaan, dan dana pemulihan lingkungan untuk membantu pengembangan masyarakat bebas karbon, tahan iklim, dan inklusif," tutur Dewi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com