Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Ponpes Miftahul Khoirot Karawang yang Terbakar, Didirikan sejak Tahun 1932

Kompas.com - 23/02/2022, 14:30 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Delapan santri anak-anak meninggal saat Pesantren Miftakhul Khoirot terbakar pada Senin (21/2/2022) siang.

Api pertama kali diduga muncul dari kipas angin yang rusak dan percikannya menyambar kasur.

Hingga akhirnya api merambat membakar sebagian banguan lantai dua yang terbuat dari kayu.

Saat kebakaran terjadi, para santri sedang tidur siang. Para korban terjebak dalam kamar karena tak bisa keluar saat api membesar di pintu keluar.

Baca juga: 5 Fakta Kebakaran Pesantren di Karawang, 8 Santri Anak Tewas hingga Dugaan Api dari Kipas Angin Rusak

Dibangun sejak 1932

Pesantren yang berada di Desa Mangungjaya, Kecamatan Cilamanya Kulon, Kabupaten Karawang itu dikenal sebagai pesantren tahfiz pertama di Karawang.

Pesantren tersebut dibangun pertama kali oleh Kyai Haji Zarkasih pada tahun 1932.

Sang Kyai kemudian mencari ilmu ke ke Syekh Tubagus Ahmad Bakri atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mama Sempur di Purwakarta.

Setelah belajar dari Mama Sempur, Kiai Haji Zarkasih mendirikan Pesantren Pusaka.

Baca juga: Kisah Alif, Santri yang Tewas Saat Kebakaran Pesantren di Karawang, Sempat Berusaha Tolong Temannya

Abdul Muhaimin (31), pengurus pesantren bercerita kala itu pesantran diikuti oleh bapak-bapak.

Namun dengan berjalannya waktu banyak anak-anak yang ikut mengaji.

"Awalnya hanya pengajian bapak -bapak. Kemudian lama - lama anak-anak juga ikut ngaji. Santri kalong istilahnya," kata Muhaimin.

Sang Kyai kemudian menikahkan anak perempuannya dengan penghapal Al-Quran, Kai Haji Muhtadin Al Hafiz.

Sang menantu kemudian meneruskan Pesantren Pusaka dan menggantinya dengan nama Pesantren Miftahul Khoirot.

Baca juga: Duka di Pesantren Penghasil Hafidz Tertua di Karawang....

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com