Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Mengaji Cabuli 12 Murid, Wapub Sahrul Gunawan Sebut Pembinaan Jangan Hanya Jargon

Kompas.com - 23/04/2022, 12:57 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Wakil Bupati Kabupaten Bandung, Syahrul Gunawan, mengaku prihatin dengan kasus pencabulan 12 murid oleh oknum guru mengaji di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Syahrul berharap, pelaku mendapatkan ganjaran yang setimpal dengan perbuatannya, mengingat pelaku merupakan seorang guru.

"Ya setelah beberapa waktu ada kasus yang tidak layak dilakukan oleh masyarakat, terutama seorang guru. Saya mengharapkan agar dilakukan tindakan yang sesuai atau setara dengan apa yang dilakukan pelaku," kata Syahrul dikonfirmasi Sabtu, (23/4/2022).

Baca juga: Polisi Terima 6 Laporan Baru Kasus Guru Mengaji Cabuli 12 Muridnya di Bandung

Ia melihat masih minimnya keterbukaan di masyarakat terkait kasus kekerasan seksual. Untuk itu edukasi dan sosialisasi dari pemerintah mulai level bawah sampai atas harus digenjot. 

"Apapun yang terjadi apalagi tentang kasus pencabulan seperti ini harus terbuka, masyarakat harus berani speak up. Pembinaan harus terus dilakukan, sehingga tidak hanya menjadi sebuah jargon-jargon saja," beber dia.

Sejauh ini, ia telah berkordinasi dengan dinas dan lembaga terkait. Seperti kemarin berkoordinasi dengan Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak dan Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) untuk terus mengawal kasus ini. 

Baca juga: Guru Mengaji yang Cabuli Belasan Murid di Bandung Mengaku Pernah Jadi Korban Sodomi

Sebab kasus ini tidak hanya berdampak pada korban, tapi juga lembaga pesantren, instansi pendidikan, serta lingkungan masyarakat akan tercemar.

"Seperti yang sekarang, pesantren harus diberikan edukasi, termasuk komunitas yang lain. Karena hal seperti ini yang membuat citra pesantren jadi jelek, bahkan instansi dan lembaga lainnya terbawa jelek juga," kata Syahrul.

Syahrul pun meminta masyarakat, terutama orangtua, waspada dan selalu memantau aktivitas serta lingkungan bergaul anak.

Sebab, hampir rata-rata kasus pencabulan anak di bawah umur kerap melibatkan orang terdekat.

"Saya mengimbau masyarakat agar terus siaga dan jangan lelah memantau perkembangan anak. Penting melihat bagaimana lingkungan anak, dengan siapa dia bergaul, bagaimana situasi pergaulannya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ancam Orang dengan Pistol di Jalanan Bandung, Pengendara Mobil Ditangkap

Ancam Orang dengan Pistol di Jalanan Bandung, Pengendara Mobil Ditangkap

Bandung
Ibu Gantikan Putrinya yang Telah Meninggal Dunia Wisuda di UGJ Cirebon

Ibu Gantikan Putrinya yang Telah Meninggal Dunia Wisuda di UGJ Cirebon

Bandung
Kumpay Waterpark di Subang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kumpay Waterpark di Subang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Cerita Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Cianjur, Diawali Gemuruh hingga Rumah-rumah Ambruk

Cerita Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Cianjur, Diawali Gemuruh hingga Rumah-rumah Ambruk

Bandung
Kurir 1 Kg Sabu Disergap Polisi di Pintu Tol Kertajati

Kurir 1 Kg Sabu Disergap Polisi di Pintu Tol Kertajati

Bandung
PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Kota Bandung 2024

PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Kota Bandung 2024

Bandung
Tanah Bergerak di Cianjur, Kampung Ditinggalkan, Puing Reruntuhan mulai Dibersihkan

Tanah Bergerak di Cianjur, Kampung Ditinggalkan, Puing Reruntuhan mulai Dibersihkan

Bandung
Polda Jabar Bakal Telusuri Oknum Polisi Pengintimidasi Saksi Pembunuhan di Subang

Polda Jabar Bakal Telusuri Oknum Polisi Pengintimidasi Saksi Pembunuhan di Subang

Bandung
Majalaya Waterpark di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Majalaya Waterpark di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Dianggap Tak Sesuai Harapan, Car Free Day Gedung Sate Dievaluasi

Dianggap Tak Sesuai Harapan, Car Free Day Gedung Sate Dievaluasi

Bandung
Pulang Antar Ikan dari Pasar, Dua Pelajar Tiba-tiba Dihentikan Penembak Misterius di Bandung

Pulang Antar Ikan dari Pasar, Dua Pelajar Tiba-tiba Dihentikan Penembak Misterius di Bandung

Bandung
OTK Lepaskan 4 Tembakan di Bandung, Pelaku Diduga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Lepaskan 4 Tembakan di Bandung, Pelaku Diduga Pakai "Airsoft Gun"

Bandung
Petani Tertimbun Longsor di Bandung Barat Belum Ditemukan

Petani Tertimbun Longsor di Bandung Barat Belum Ditemukan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com