Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janda di Tasikmalaya Tewas Diduga Dibunuh, Polisi Lakukan Penyelidikan

Kompas.com, 17 Mei 2022, 15:42 WIB
Irwan Nugraha,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kasus dugaan pembunuhan terhadap JJ (46) seorang janda asal Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar), masih terus diselidiki Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kota (Polresta) Tasikmalaya.

Sesuai olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) Unit Inafis Satreskrim Polresta Tasikmalaya diketahui korban tewas dengan luka sayatan di bagian leher dan beberapa bekas luka tusukan di bagian dada korban.

Mayat korban yang kini dibawa ke kamar mayat RSUD Soekardjo Tasikmalaya pun rencananya akan diotopsi untuk proses penyelidikan pada Rabu (18/5/2022).

Baca juga: Rekam 8 Pelajar Sedang Mandi di Kamar Indekos, Pemuda Asal Tasikmalaya Ditangkap

"Diduga pelaku melakukan pembunuhan dengan menggunakan benda tajam," jelas Kepala Polsek Pagerageung Polresta Tasikmalaya AKP Erustiana kepada wartawan di lokasi kejadian, Selasa (17/5/2022).

Erustiana menambahkan, sesuai keterangan saksi di TKP, diketahui korban yang tinggal bersama keponakannya bernama Galih Hamzah Noor Iskandar (19) itu masih terlihat oleh salah seorang tetangganya pada Selasa tengah malam.

Baca juga: Kronologi Temuan Mayat Teteh Julia, Janda Tasikmalaya yang Tewas dengan Luka di Leher

"Tadi tengah malam, korban menemani anaknya yang dijemput temannya. Anaknya berangkat ke Yogyakarta. Keponakannya tidur di atas, jadi tak tahu sama sekali kejadian ini pengakuannya," katanya.

Erustiana pun menyebut rencananya Rabu besok petugas Kepolisian akan melakukan otopsi terhadap mayat korban.

Namun, proses otopsi tersebut tentunya tergantung kesepakatan bersama pihak keluarga.

"Kondisi ditemukan telentang memakai pakaian kemeja kotak biru dan celana Jeans. Sudah diperiksa oleh Inafis Polresta Tasikmalaya. Petugas Inafis Polda Jabar pun sedang dalam perjalanan menuju ke sini," tambahnya.

Selama ini pun korban diketahui janda dengan dua anak dan telah menikah dua kali selama ini.

Status terakhirnya pernah menikah dengan pria berkebangsaan Pakistan dan belum lama ini sudah dinyatakan cerai dan korban sudah berstatus janda lagi.

"Kedua anaknya telah dewasa. Seorang anaknya menurut warga tinggal di Kota Bandung dan telah berumah tangga. Korban tinggal di Ruko itu dengan keponakannya yang jadi saksi kejadian. Dan seorang lagi masih kuliah di Yogyakarta," pungkasnya.

JJ (46) seorang janda asal Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka sayatan di bagian leher hingga dada diduga korban pembunuhan, Selasa (17/5/2022).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA JJ (46) seorang janda asal Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka sayatan di bagian leher hingga dada diduga korban pembunuhan, Selasa (17/5/2022).

Diberitakan sebelumnya, JJ (46) ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka sayatan di rumah toko (ruko) dua lantainya di Kampung Godebag, Desa Tangjungkerta, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (17/5/2022).

JJ ditemukan pagi hari oleh keponakannya di lantai satu rukonya sekitar pukul 07.00 WIB.

Ia diduga menjadi korban pembunuhan.

"Hasil pemeriksaan sementara ponakannya tak mengetahui apa-apa karena tidurnya di lantai atas. Sementara korban tidurnya di bawah. Posisinya terlentang," ujar Erustiana.

Baca juga: Seorang Janda di Tasikmalaya Ditemukan Tewas di Kamar Rukonya, Diduga Korban Pembunuhan

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau