Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Pakuan: Alamat, Sejarah, dan Fakta Menarik Rumah Dinas Gubernur Jabar

Kompas.com - 13/06/2022, 16:20 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Rumah dinas gubernur Jawa Barat, Gedung Pakuan sempat menjadi perhatian masyarakat beberapa hari belakangan.

Gedung Pakuan yang beralamat di Jalan Cicendo No 1, Kota Bandung merupakan rumah yang ditempati gubernur Jawa Barat yang tengah menjabat beserta keluarga dan para stafnya.

Baca juga: Rintik Hujan Temani Jenazah Putra Ridwan Kamil Eril Tiba di Gedung Pakuan

Diketahui Gedung Pakuan sempat menjadi tempat persemayaman terakhir jenazah putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril.

Jenazah Eril yang dipulangkan dari Bern, Swiss disemayamkan selama satu malam di Gedung Pakuan sebelum akhirnya dikebumikan di lahan milik keluarga di kawasan Cimaung, Bandung.

Baca juga: Jenazah Eril dalam Perjalanan Menuju Bandung, Ribuan Warga Terus Berdatangan ke Gedung Pakuan

Kembali ramai, Gedung Pakuan yang sempat dibuka untuk masyarakat yang ingin bertakziah ini ternyata menyimpan sejarah panjang.

Berikut adalah sejarah dan fakta menarik Gedung Pakuan, seperti dilansir dari Tribun Jabar dan Tribunnewswiki.

Baca juga: Lantunan Selawat Warga Bandung Lepas Jenazah Eril dari Gedung Pakuan

Sejarah Gedung Pakuan

Sejumlah warga masih mengantre menunggu giliran shalat jenazah di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (14/6/2022) dini hari.KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI Sejumlah warga masih mengantre menunggu giliran shalat jenazah di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (14/6/2022) dini hari.

Gedung Pakuan merupakan bangunan bersejarah yang didirikan pada masa kolonial Belanda pada masa kepemimpinan Gubernur Jenderal Ch. F. Pahud.

Bangunan Gedung Pakuan dirancang oleh seorang insinyur yang menjabat sebagai Kepala Departement van Burgerlijke Openbare Werken (B.O.W).

Pembangunan gedung ini merupakan hasil dari kebijakan pemindahan Ibukota Karesidenan Priangan dari Cianjur ke Bandung.

Walau begitu, rencana pemindahan ibu kota karesidenan itu baru dapat dilaksanakan oleh Residen Van der Moore pada tahun 1864, setelah Gunung Gede meletus dan menghancurkan Kota Cianjur.

Gedung Pakuan kemudian menempati lahan seluas kurang lebih tiga hektare, dan mulai dibangun pada tahun 1864 hingga 1867.

Setelah masa proklamasi kemerdekaan pada 1948, Gedung Pakuan digunakan sebagai rumah dinas Wali Negara Pasundan yaitu R.A.A Wiranatakusumah.

Kemudian pada tahun 1950, gedung ini pun digunakan sebagai rumah dinas Gubernur Jawa Barat yang saat itu yaitu Mas Sewaka.

Fakta Menarik Gedung Pakuan dan Konferensi Asia Afrika

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo berpose dengan delegasi negara peserta Konferensi Asia Afrika di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (23/4/2015). Konferensi Asia Afrika ke-60 akan berlangsung hingga 24 April mendatang. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMOKRISTIANTO PURNOMO Presiden Republik Indonesia Joko Widodo berpose dengan delegasi negara peserta Konferensi Asia Afrika di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (23/4/2015). Konferensi Asia Afrika ke-60 akan berlangsung hingga 24 April mendatang. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com