Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi Kota Tasikmalaya 4 Persen, Tertinggi Sepanjang Sejarah, Imbas Stagflasi

Kompas.com - 18/07/2022, 10:02 WIB
Irwan Nugraha,
Reni Susanti

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Ivan Dicksan mengaku angka inflasi di wilayahnya pada Juni 2022 tercatat 4 persen, tertinggi sepanjang sejarah.

Selain imbas dari stagflasi atau pelemahan ekonomi global, kondisi ini diduga akibat permintaan masyarakat meningkat tapi suplai kebutuhan terbatas di berbagai hal terutama kebutuhan pokok.

Beberapa harga bahan pokok dan kebutuhan masyarakat di pasaran pun saat ini harganya terus meningkat, memicu terus tingginya angka inflasi di Kota Tasikmalaya.

"Betul, inflasi Juni (2022) di atas 4 persen, ini kan tertinggi dalam sejarah Kota Tasikmalaya, kita juga (posisinya) di atas Jawa Barat. Pertama karena salah satunya permintaan meningkat dan suplai terbatas," Jelas Ivan kepada Kompas.com di Bale Kota Tasikmalaya, Senin (18/7/2022).

Baca juga: Pengamat Ekonomi Ungkap Bahaya Stagflasi yang Kini Menghantui Jabar

Ditambah kebutuhan perlengkapan sekolah pada masa ajaran baru yang meningkat ikut memicu inflasi.

Ivan menambahkan, dengan kondisi ini pihaknya sudah menugaskan seluruh stake holder bagian dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk terus memantau kondisi di lapangan terutama pasar-pasar.

Nantinya, hasil koordinasi semua lembaga di TPID akan memutuskan apakah perlu dilakukan operasi pasar untuk menurunkan harga atau tidak.

"Selain TPID yang di dalamnya ada BI (Bank Indonesia) dan lembaga lainnya, kita juga sudah memerintahkan para dinas terkait untuk melihat dulu situasi apakah operasi pasar untuk menurunkan harga perlu dilakukan atau tidak," tambah Ivan.

Baca juga: Pengendalian Harga Pangan di Karawang Terkendala Pasokan, Pemprov Jabar Ingatkan soal Stagflasi

Salah satunya dengan mengawasi suplai stok barang supaya lancar ke pasaran. Terutama untuk pasokan barang dari luar daerah. 

"Ini kita terus tekan inflasi supaya tidak terus tinggi. Karena pelemahan dalam kemampuan daya beli masyarakat ini yang kita tidak harapkan sebagai pemicu inflasi. Kami sudah tugaskan mengecek di bagian ekonomi untuk ditekankan penyebab inflasi tersebut bisa teratasi. Kemudian di Satgas pangan di Polres sudah koordinasi terkait suplai stok pangan," tambah dia.

Selama ini, tambah Ivan, pihaknya meminta Kepolisian untuk mencegah adanya upaya penimbunan stok pangan di pasaran.

Hal ini, tentunya akan memperlancar stok di pasaran supaya harga tidak naik dan daya beli masyarakat yang normal.

"Stok pangan yang ditimbun ini nantinya (membuat) permintaan tinggi, (tapi) barang tidak ada dan memicu kenaikan harga barang. Jangan sampai terjadi penimbunan. Sesuai stok yang ada dikeluarkan di masyatakat," ujar dia.

Baca juga: Guru Besar Unpad Sebut Stagflasi Tak Bisa Dihindari, Jika Ekonomi Jabar Terpuruk Dampaknya Terasa di Nasional

Terkait menjaga surplus pangan di Kota Tasikmalaya, pihaknya masih mengandalkan kelancaran stok pangan di beberapa daerah terdekat terutama wilayah Priangan Timur melalui sistem Tata Niaga yang dikoordinasi Bank Indonesia (BI) setempat.

Meskipun betul wilayah Kota Tasikmalaya terdapat sentra produk pangan tapi jumlahnya sedikit dan tak cukup memenuhi kebutuhan pasar karena sedikitnya lahan produktif pertanian di wilayah perkotaan.

"Supaya surplus pangan, ini kaitannya dengan Tata Niaga, betul ada wilayah pertanian (Kota Tasikmalaya) yang menghasilkan pangan, tapi tidak cukup. Kita berharap disuplai dari daerah sekitarnya," beber dia. 

"Misal bawang dari Brebes dan ayam dari Blitar yang dimotori oleh BI karena ini terkait tata niaga. Karena daerah sekitar bisa suplai daerah Kota Tasikmalaya," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Menikmati Jalan Braga Bandung yang Tak Lagi Macet pada Akhir Pekan

Menikmati Jalan Braga Bandung yang Tak Lagi Macet pada Akhir Pekan

Bandung
Polisi Olah TKP Kasus Oknum Brimob yang Tabrak Warga sampai Tewas

Polisi Olah TKP Kasus Oknum Brimob yang Tabrak Warga sampai Tewas

Bandung
Kisruh Birokrat di Cianjur Berakhir Damai, Banjir Air Mata dan Saling Cium Tangan

Kisruh Birokrat di Cianjur Berakhir Damai, Banjir Air Mata dan Saling Cium Tangan

Bandung
Tak Kunjung Diambil, 158 Sepeda Motor Hasil Razia Polisi di Bandung 2 Tahun Terbengkalai

Tak Kunjung Diambil, 158 Sepeda Motor Hasil Razia Polisi di Bandung 2 Tahun Terbengkalai

Bandung
Bima Arya Tanggapi Peluang Berpasangan dengan Ridwan Kamil pada Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Tanggapi Peluang Berpasangan dengan Ridwan Kamil pada Pilkada Jabar 2024

Bandung
Wisatawan Minta Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan Diperpanjang

Wisatawan Minta Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan Diperpanjang

Bandung
Gerindra Disebut Lirik Dedi Mulyadi untuk Pilkada Jabar 2024

Gerindra Disebut Lirik Dedi Mulyadi untuk Pilkada Jabar 2024

Bandung
Tangisan Pedih Anak Saat Ayah-Ibunya Tewas Tertabrak Kereta Api di Sukabumi

Tangisan Pedih Anak Saat Ayah-Ibunya Tewas Tertabrak Kereta Api di Sukabumi

Bandung
Bima Arya: Saya Siap Maju Pilkada Jabar 2024

Bima Arya: Saya Siap Maju Pilkada Jabar 2024

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Sadisnya Pelaku Mutilasi di Ciamis, Tenteng Pisau Usai Eksekusi Istri di Jalan Desa

Sadisnya Pelaku Mutilasi di Ciamis, Tenteng Pisau Usai Eksekusi Istri di Jalan Desa

Bandung
Bey Turun Tangan Tengahi Konflik, Bupati Cianjur: Saya Malu...

Bey Turun Tangan Tengahi Konflik, Bupati Cianjur: Saya Malu...

Bandung
7.562 Mahasiswa Bisa Ikut Program Jarvis Kemenperin, Ini Syaratnya

7.562 Mahasiswa Bisa Ikut Program Jarvis Kemenperin, Ini Syaratnya

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com