Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Pj Gubernur Jabar Iwan Bule: Poligami Bukan Solusi Pencegahan HIV/AIDS, tapi Keluarga

Kompas.com - 31/08/2022, 15:27 WIB
Irwan Nugraha,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Mantan Pj Gubernur Jawa Barat Mochamad Iriawan alias Iwan Bule angkat bicara soal pernyataan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum yang menyatakan solusi tekan penyebaran HIV/AIDS dengan nikah dan poligami.

Menurut dia, penyebaran HIV/AIDS bukan hanya lewat seks bebas, tetapi bisa juga melalui jarum suntik yang digunakan pengguna narkoba.

"Penularan virus HIV di wilayah Jawa Barat tidak serta merta diakibatkan dari seks bebas semata. Penularan melalui jarum suntik penggunaan narkoba juga diduga menjadi penyebab utama merebaknya virus tersebut. (Kalau solusi tekan HIV/AIDS dengan poligami), apa pecandu narkoba jadi mesti nambah istri?" kawa Iwan kepada Kompas.com lewat telepon, Rabu (31/8/2022).

Iwan menambahkan, seharusnya pencegahan HIV/AIDS ini bisa dicegah dari paling bawah yaitu lingkungan keluarga.

Baca juga: Bukan Poligami, Kemenkes RI Sasar Populasi Kunci untuk Tangani HIV/AIDS

Iwan menambahkan, saat dirinya menjabat sebagai Pj Gubernur Jabar tahun 2018, ada program Pemerintah Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2013 tentang Ketahanan Keluarga.

"Di sini perlu digarisbawahi bahwa keluarga tak hanya harus mendidik anak dalam masalah yang berkaitan dengan ilmu yang dipelajari di sekolah saja. Namun juga terkait hal lain yang tak kalah penting, semisal pendidikan berkarakter dan ilmu agama," tambah Iwan.

Menurut Ketum PSSI ini, jika anak telah paham tentang ilmu adab dan ilmu agama, untuk mendekati hal yang membahayakan dirinya, seperti seks bebas atau narkoba yang jadi cikal bakal HIV/AIDS bisa dicegah.

"Perlindungan anak secara intensif pun lanjut Iwan harus dilakukan sejak dini. Kasus HIV/AIDS juga bisa terjadi akibat hubungan sesama jenis dari para anak yang sebelumnya pernah menjadi korban asusila," ujar dia.

Oleh sebab itu, perlu perhatian khusus dari dinas terkait guna mencegah penyakit menular lewat hubungan badan.

"Di Jawa Barat kita kenal ada DP3AKB dan P2TP2A yang menangani masalah ini. Kinerja dinas dan lembaga ini harus kita acungi jempol, namun juga harus kita bantu dukung pula dalam membantu proses pendampingan para korban asusila," ujar dia.

Sedangkan para korban yang sudah terkena HIV, tambah dia, untuk tahap awal memang ada metode untuk menekan penyebarannya, yaitu melalui penggunaan obat Antiretroviral (ARV). ARV ini bisa didapat dengan mudah di Puskesmas dan gratis.

"Saya juga berterima kasih kepada Kementrian Kesehatan yang menyediakan obat ini secara gratis. Hanya saja jika tidak rutin meminumnya maka dikhawatirkan virusnya menyebar dan sulit dikendalikan," ungkapnya.

Metode penyembuhan HIV di Ponpes Tasikmalaya

Sebagai seorang Nahdliyin, Iwan juga mengaku metode pendukung pencegahan penyebaran pada tubuh penderita HIV ini bisa juga dengan cara yang ada di Pesantren Abah Anom di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Melalui metode Thariqah Qodiriah Naqsabandiyah (TQN) para penderita HIV bisa memiliki harapan hidup lebih lama.

Jadi selain mendapat harapan hidup lebih, mereka juga dipastikan mendapatkan pendidikan agama yang baik.

"Ini pun berlaku bagi pecandu narkoba yang susah berhenti. Apalagi jarum suntik narkoba adalah salah satu cara penyebaran tercepat virus HIV ini. Salahsatunya ada pusat penyembuhan narkoba dan penyakit itu di Pontren besar Suryalaya Abah Anom Tasikmalaya," pungkasnya.

Baca juga: Poligami, Solusi Wagub Jabar Uu Atasi HIV/AIDS, Dihujat Netizen, Berseberangan dengan Ridwan Kamil dan MUI

Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyebut solusi menekan terus meningkatnya angka penyebaran penyakit HIV atau AIDS adalah menikah dan berpoligami.

"Daripada terkena penyakit itu, menurut saya solusi menekan angka penyebaran HIV/AIDS adalah menikah bagi anak-anak muda dan berpoligami bagi yang sudah nikah," jelas Uu lewat pesan Whatsaap kepada Kompas.com, Selasa (30/8/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com