Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sesar Cimandiri yang Diduga Menjadi Penyebab Sejumlah Gempa Besar di Jawa Barat

Kompas.com - 21/11/2022, 17:45 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Gempa M 5,6 yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022) sekitar pukul 13.21 WIB diduga akibat dari pergerakan Sesar Cimandiri.

Hal ini diungkap oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Baca juga: Gempa di Cianjur, Ini Mitigasi yang Dilakukan Kementerian PUPR

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Dwikorita menduga bahwa kejadian gempa tersebut adalah akibat dari aktivitas sesar Cimandiri yang bergerak kembali.

Baca juga: Mengenal 10 Sesar Aktif di Indonesia, dari Sumatera hingga Papua

Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan Sesar Cimandiri yang aktivitasnya kerap disebut sebagai penyebab sejumlah gempa besar?

Baca juga: Apa Arti Magnitudo dalam Informasi Gempa yang Digunakan BMKG?

Mengenal Sesar Cimandiri

Sesar Cimandiri adalah sesar aktif atau patahan geser aktif sepanjang kurang lebih 100 kilometer di sepanjang lembah Sungai Cimandiri.

Letak Sesar Cimandiri membentang dari Teluk Palabuhanratu, Cikembar, selatan Kota Sukabumi, hingga wilayah Kabupaten Cianjur.

Sementara dikutip dari laman vsi.esdm.go.id, Sesar Cimandiri merupakan sesar mendatar mengiri dengan sedikit komponen naik yang membentang mulai dari Teluk Palabuhanratu hingga tenggara kota Sukabumi.

Surveyor Pemetaan Muda di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Supartoyo dan Budi Brahmantyo dalam penelitiannya juga pernah membahas tentang Sesar Cimandiri.

Dalam penelitian berjudul Penataan Ruang Kawasan di Zona Rawan Bencana Gempabumi di Kabupaten Sukabumi (2008) tersebut dijelaskan bahwa beberapa ahli telah mengadakan penelitian tentang keberadaan sesar Cimandiri.

Menurut Natawidjaja (2007), Sesar Cimandiri, Sesar Lembang dan Sesar Baribis merupakan sesar aktif yang berpotensi menghasilkan gempabumi merusak.

Sementara Kertapati (2004) berpendapat bahwa Sesar Cimandiri yang berarah barat daya – timur laut lebih mengarah sebagai sesar normal dengan komponen sesar geser dan bertanggung jawab terhadap kejadian gempa-gempa merusak di sepanjang Lembah Cimandiri dan sekitarnya.

Lebih lanjut, penelitian tersebut juga mengungkap bahwa berdasarkan Buku Katalog Gempabumi Merusak Indonesia Tahun 1629 – 2006 yang diterbitkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVG), di wilayah Sukabumi tercatat telah terjadi 12 kejadian gempa bumi merusak sejak tahun 1900.

Sebagian besar kejadian gempa bumi merusak tersebut berpusat di darat yang diduga bersumber dari pergerakan Sesar Cimandiri ataupun sesar aktif lainnya.

Selain menimbulkan korban luka-luka kejadian gempabumi merusak tersebut juga mengakibatkan terjadinya longsoran, retakan tanah dan kerusakan sejumlah bangunan.

Penelitian tersebut juga mendapati kesimpulan bahwa berdasarkan sebaran kegempaan dan sejarah gempabumi merusak di Sukabumi, hampir semua sumber gempabumi merusak berada di daratan berasosiasi dengan sesar aktif yang dikenal sebagai lajur Sesar Cimandiri.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Mutilasi di Ciamis Ditahan di Sel Khusus, Ini Alasannya

Pelaku Mutilasi di Ciamis Ditahan di Sel Khusus, Ini Alasannya

Bandung
7 Pengguna Jalan di Cicalengka Jadi Korban Pembacokan OTK

7 Pengguna Jalan di Cicalengka Jadi Korban Pembacokan OTK

Bandung
Detik-detik Duel Maut Siswa SMP di Sukabumi, Satu Orang Meninggal

Detik-detik Duel Maut Siswa SMP di Sukabumi, Satu Orang Meninggal

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Menikmati Jalan Braga Bandung yang Tak Lagi Macet pada Akhir Pekan

Menikmati Jalan Braga Bandung yang Tak Lagi Macet pada Akhir Pekan

Bandung
Polisi Olah TKP Kasus Oknum Brimob yang Tabrak Warga sampai Tewas

Polisi Olah TKP Kasus Oknum Brimob yang Tabrak Warga sampai Tewas

Bandung
Kisruh Birokrat di Cianjur Berakhir Damai, Banjir Air Mata dan Saling Cium Tangan

Kisruh Birokrat di Cianjur Berakhir Damai, Banjir Air Mata dan Saling Cium Tangan

Bandung
Tak Kunjung Diambil, 158 Sepeda Motor Hasil Razia Polisi di Bandung 2 Tahun Terbengkalai

Tak Kunjung Diambil, 158 Sepeda Motor Hasil Razia Polisi di Bandung 2 Tahun Terbengkalai

Bandung
Bima Arya Tanggapi Peluang Berpasangan dengan Ridwan Kamil pada Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Tanggapi Peluang Berpasangan dengan Ridwan Kamil pada Pilkada Jabar 2024

Bandung
Wisatawan Minta Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan Diperpanjang

Wisatawan Minta Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan Diperpanjang

Bandung
Gerindra Disebut Lirik Dedi Mulyadi untuk Pilkada Jabar 2024

Gerindra Disebut Lirik Dedi Mulyadi untuk Pilkada Jabar 2024

Bandung
Tangisan Pedih Anak Saat Ayah-Ibunya Tewas Tertabrak Kereta Api di Sukabumi

Tangisan Pedih Anak Saat Ayah-Ibunya Tewas Tertabrak Kereta Api di Sukabumi

Bandung
Bima Arya: Saya Siap Maju Pilkada Jabar 2024

Bima Arya: Saya Siap Maju Pilkada Jabar 2024

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com