CIANJUR, KOMPAS.com – Puluhan warga terdampak gempa Cianjur, Jawa Barat, memilih tinggal di tenda darurat di area pemakaman di Kampung Cikaret Girang, Desa Limbangansari, Cianjur.
Sudah hampir sepekan mereka tinggal di pekuburan karena tidak ada lagi tanah lapang yang bisa dijadikan tempat pengungsian.
Seorang pengungsi bernama Syarifudin (60) menuturkan, warga mendirikan dua tenda darurat dari terpal untuk menampung 12 kepala keluarga.
“Isinya sekitar 50-an lah ada, kebanyakan anak-anak, ibu hamil juga ada termasuk beberapa lansia,” kata Syarifudin kepada Kompas.com di lokasi pengungsian, Sabtu (26/11/2022).
Untuk memenuhi kebutuhan mandi, cuci, dan kakus (MCK), warga mengantre di toilet masjid yang tak jauh dari tenda pengungsian.
“Terpaksa tinggal di sini sejak gempa itu Senin lalu karena banyak warga yang rumahnya rusak sehingga tak bisa lagi ditinggali,” ujar dia.
Warga yang rumahnya rusak tetapi masih bisa ditinggali pun tetap memilih tinggal di tenda pengungsian. Mereka takut dengan gempa susulan.
“Hampir setiap hari ada gempa susulan jadinya pada takut kalau masuk apalagi tinggal di rumah,” kata Syarifudin.
Syarifudin menambahkan, kondisi logistik masih ada, meski mulai menipis. Beberapa warga terutama anak-anak mulai mengeluh sakit, seperti demam dan gatal-gatal.
“Kalau sudah turun hujan, ya pasrah saja, mau bagaimana lagi. Untungnya tidak sampai banjir,” imbuhnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.