Editor
KOMPAS.com-Sedikitnya 2.000 pengungsi korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dilaporkan terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Selain itu, ada kurang dari 2.000 pengungsi lainnya mengalami diare.
"ISPA itu kalau untuk kumulatif sudah ada 2.000-an orang, diare di bawah 2.000 dan hipertensi 1.000-an," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur dr Irvan Nur Fauzy di Pendopo Kantor Bupati Cianjur, Selasa (29/11/2022), seperti dilansir Antara.
Baca juga: UPDATE Korban Gempa Cianjur: 327 Orang Meninggal, 13 Hilang
Irvan mengatakan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur juga memberikan perhatian kepada pengungsi yang memiliki komorbid seperti diabetes, hipertensi dan TBC.
Memasuki hari kesembilan setelah gempa bumi, Dinas Kesehatan Cianjur memfokuskan upaya pencegahan agar pengungsi tidak terkena penyakit berbasis lingkungan yang berpotensi KLB seperti ISPA, diare dan hipertensi.
Salah satu upayanya ialah dengan mendirikan empat puskesmas lapangan di wilayah Cijedil, Cugenang, Nagrak dan Warung Kondang, Kabupaten Cianjur.
"Puskesmas utamanya itu ada di Cijedil, Nagrak, Cugenang dan Warung Kondang. Itu tetap berjalan. Lalu kita support di empat titik, yakni Nagrak satu puskemas lapangan, Cugenang dua puskesmas lapangan dan Warung Kondang satu puskesmas lapangan," kata dia.
Baca juga: Gempa Cianjur, Pengungsi Takut Rumahnya Kemalingan hingga Mulai Terserang Sesak Napas
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang