INDRAMAYU, KOMPAS.com- Safitri (47), mantan Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Indramayu Jawa Barat, yang mengalami gangguan jiwa, belum juga sembuh.
Bertahun-tahun keluarganya berjuang sekuat dan sekeras tenaga demi kesembuhan Safitri.
Perjuangan itu diceritakan Saerah (60) Kakak kandung Safitri saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Blok Langen, Desa Singaraja, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu Jawa Barat, pada Jumat (13/1/2023).
Sambil mempersiapkan sarapan Safitri, Saerah mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah menyerah untuk menjaga dan merawat Safitri.
Kalimat itu merupakan amanat dari mendiang ibu kandungnya, Rakilah, sebelum meninggal dunia pada tahun 2015 lalu.
Rakilah meminta Saerah (60) dan Waenah (56) untuk menjaga dan merawat Safitri dalam kondisi apapun.
"Sebelum ibu meninggal dunia, ibu berpesan, tolong Safitri dikasih makan. Jangan dilepas. Diurus keluarga sendiri saja," kaya Saerah mengingat pesan Ibunya.
Baca juga: SBMI Indramayu Sebut Upah Tinggi dan Jalan Pintas Kerap Jadi Modus Jalur TKW Ilegal
Saerah mengakui, perjuangannya kini tidak seberapa di banding ibunya semasa hidup.
Sejak terserang gangguan jiwa pada 1995 hingga ibunya meninggal pada 2015, ibu benar-benar berjuang.
Rakilah mengeluarkan biaya yang tak terhitung untuk pengobatan Safitri, ke Cirebon, Bandung, Bogor dan berbagai tempat lainya.
Meski dikurung di dalam kamar seorang diri, Rakilah memperlakukan Safitri dengan baik. Dia menyediakan kasur dan beberapa barang. Namun, Safitri berulang kali merusak nya hingga akhirnya dikosongkan.