Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Keluarga Obati Mantan TKW Alami Gangguan Jiwa, Habis Puluhan Juta hingga Mohon Bantuan Pemerintah

Kompas.com - 13/01/2023, 18:04 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

INDRAMAYU, KOMPAS.com- Safitri (47), mantan Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Indramayu Jawa Barat, yang mengalami gangguan jiwa, belum juga sembuh.

Bertahun-tahun keluarganya berjuang sekuat dan sekeras tenaga demi kesembuhan Safitri.

Perjuangan itu diceritakan Saerah (60) Kakak kandung Safitri saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Blok Langen, Desa Singaraja, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu Jawa Barat, pada Jumat (13/1/2023).

Baca juga: Kisah Pilu Safitri, Mantan TKW, Pulang ke Indramayu Alami Gangguan Jiwa hingga Dikurung di Kamar Besi 12 Tahun

Sambil mempersiapkan sarapan Safitri, Saerah mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah menyerah untuk menjaga dan merawat Safitri.

Kalimat itu merupakan amanat dari mendiang ibu kandungnya, Rakilah, sebelum meninggal dunia pada tahun 2015 lalu.

Rakilah meminta Saerah (60) dan Waenah (56) untuk menjaga dan merawat Safitri dalam kondisi apapun.

"Sebelum ibu meninggal dunia, ibu berpesan, tolong Safitri dikasih makan. Jangan dilepas. Diurus keluarga sendiri saja," kaya Saerah mengingat pesan Ibunya.

Baca juga: SBMI Indramayu Sebut Upah Tinggi dan Jalan Pintas Kerap Jadi Modus Jalur TKW Ilegal

Saerah mengakui, perjuangannya kini tidak seberapa di banding ibunya semasa hidup.

Sejak terserang gangguan jiwa pada 1995 hingga ibunya meninggal pada 2015, ibu benar-benar berjuang.

Rakilah mengeluarkan biaya yang tak terhitung untuk pengobatan Safitri, ke Cirebon, Bandung, Bogor dan berbagai tempat lainya.

Meski dikurung di dalam kamar seorang diri, Rakilah memperlakukan Safitri dengan baik. Dia menyediakan kasur dan beberapa barang. Namun, Safitri berulang kali merusak nya hingga akhirnya dikosongkan.

 

Setelah ibu meninggal dunia, rumah tua tidak ditempati oleh siapapun, hanya Safitri seorang diri.

Dari 10 bersaudara, dua orang meninggal dunia, dan tujuh orang lainnya hidup berpencar.

Saerah dan Waenah yang terdekat sehingga mereka berdua yang mengurus setiap hari.

Baca juga: Kisah Maryam, TKW Indramayu yang Hilang 7 Tahun, Terjebak Sponsor Ilegal karena Iming-iming Uang Banyak

Waenah, yang lebih mudah sedih berulang kali menangis saat menceritakan Safitri.

Dia bertugas menyuapi makan Safitri, sementara Saerah memandikan, menggantikan baju hingga membersihkan kotoran.

Keduanya memohon kepada pemerintah untuk mau membantu menyembuhkan Safitri. Pasalnya, keluarga sudah tidak memiliki kemampuan dana untuk pengobatan dan lainnya.

Rifkie Widasarandy, Kepala Dusun Desa Singaraja, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, menyampaikan, pemerintah desa bersama beberapa pihak sedang berupaya untuk membawa Safitri berobat.

Baca juga: Pemprov Jateng Pulangkan 182 Pekerja Migran Bermasalah, 1 TKW Hamil di Malaysia Tak Bisa Pulang

Pemerintah sedang menyiapkan teknis dan tahapan berobat Safitri.

Rifkie juga membenarkan kondisi keluarga Safitri yang penuh keterbatasan. Mereka berulang kali menolak saat diajak berobat karena takut akan biaya.

"Awalnya mereka tidak mau berobat. Setiap kali kami ajak berobat, mereka menolak terus. Alasannya, mereka ga punya uang. Setelah diberi pengertian, mereka sangat memohon agar proses pengobatan Safitri segera dilakukan," kata Rifkie saat dihubungi Kompas.com Jumat (13/1/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat 'Game Online', Pria asal Sumut Ditangkap

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat "Game Online", Pria asal Sumut Ditangkap

Bandung
Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Bandung
Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Bandung
Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Bandung
Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Bandung
Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Bandung
Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Bandung
Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Bandung
Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Bandung
Berawal dari Notifikasi 'Sayang', Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Berawal dari Notifikasi "Sayang", Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
21 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Gempa Garut

21 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Gempa Garut

Bandung
Senjata Api dan Peluru Ditemukan di Kolam di Sukabumi, Warga Terkejut

Senjata Api dan Peluru Ditemukan di Kolam di Sukabumi, Warga Terkejut

Bandung
Suami yang Bunuh Istri di Bandung Dikenal Kurang Berinteraksi dengan Tetangga

Suami yang Bunuh Istri di Bandung Dikenal Kurang Berinteraksi dengan Tetangga

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com