Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parama dan Jelita, Sepasang Elang Jawa Dilepasliarkan di Gunung Pangrango Bogor

Kompas.com - 30/01/2023, 20:38 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Sepasang elang jawa yang diberi nama Parama dan Jelita dilepasliarkan secara bersamaan ke habitat alamnya di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (30/1/2023).

Dua ekor elang ini dilepasliarkan setelah dipertemukan atau menjalani habituasi di Taman Safari Indonesia (TSI).

Parama merupakan elang jawa jantan hasil penangkaran di Pusat Suaka Satwa Elang Jawa (PSSEJ) Loji, Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), yang diberi nama langsung oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya.

Sementara Jelita merupakan elang jawa betina hasil breeding dari TSI dan diberi nama oleh Plt Dirjen KSDAE, Bambang Hendroyono.

Baca juga: 789 Burung Tanpa Dokumen Sitaan dari Banyuwangi Dilepasliarkan di Hutan Bali

Kepala Balai TNGHS, Bogor, Wasja mengatakan, pelepasliaran ini memiliki tujuan jangka panjang untuk mengembalikan peran fungsi ekologis dan biologis satwa.

"Untuk pertama kalinya di Indonesia elang jawa yang dilepasliarkan merupakan hasil breeding dalam upaya konservasi ex situ link to in situ dan dipasangi Platform Transfer Terminal (PTTs) jenis PinPoint Solar GPS- Argos dengan berat 21 gram," kata Wasja di TSI, Senin.

Wasja menjelaskan, Parama merupakan hasil indukan elang jawa (Rama dan Dygtha) yang menetas di Balai TNGHS pada 8 Juli 2020. Usianya saat ini sudah menginjak 2 tahun 7 bulan.

Sedangkan Jelita adalah hasil indukan elang jawa (Rizka dan Hanum) yang menetas telurnya pada 14 Oktober 2020 dengan bobot 49,4 gram. Kini, usianya sudah menginjak 2 tahun 4 bulan.

Adapun pelepasliaran ini, sambung dia, telah melalui rangkaian prosedur berupa pengecekan kesehatan, perilaku dan kesesuaian habitat satwa yang dilakukan oleh tim tenaga medis.

"Pemantauan perilaku dilakukan secara bersama antara perawat satwa TSI dan PSSEJ yang menekankan pada 5 kriteria dan indikator untuk selama ini diterapkan untuk melihat kesiapan elang dilepasliarkan," ungkapnya.

Direktur Konservasi Keanekaraman Hayati pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Indra Eksploitasia Semiawan mengungkapkan, Parama dan Jelita merupakan dua ekor elang dari sekitar 1.600 elang jawa yang ada di Indonesia.

Sebanyak 300 ekor di antaranya endemik, kemudian 500 ekor di antaranya telah dilindungi melalui Permen KLHK Nomor 105 Tahun 2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi.

"Program ini dicanangkan oleh Ibu Menteri KLHK, yaitu apa yang kita sebut dengan ex-situ link to in-situ yaitu bagaimana pengembangbiakan yang ada di ex-situ kembali ke habitat alamnya. Sehingga kita bisa meningkatkan populasi spesies tersebut," ujar Indra.

Dia mengatakan, sebaran elang jawa tersebut saat ini sangat terbatas di Pulau Jawa, dari ujung barat yakni Taman Nasional Ujung Kulon hingga ujung timur di Semenanjung Blambangan Purwo (Alas Purwo). Umumnya, elang jawa berada di hutan primer dan di daerah perbukitan berhutan pada peralihan dataran rendah dengan pegunungan.

"Jadi elang ini termasuk statusnya adalah endanger (terancam punah) karena itu harus dilindungi. Sehingga kita berkumpul untuk bagaimana melindungi semua satwa endemik kita dan bagaimana kita bertanggung jawab kelestarian elang di habitat alamnya," imbuhnya.

Baca juga: 60 Ekor Jalak Bali Dilepasliarkan di Taman Nasional Bali Barat, Populasinya Meningkat

Sementara itu, Direktur TSI Cisarua Bogor, Jansen Manansang menambahkan, Parama dan Jelita adalah sepasang elang jawa hasil perkembangbiakan secara in-situ dan ex-situ dari PSSEJ dan Taman Safari Bogor.

Menurutnya, proses perawatan, pemeliharaan serta penjagaan kedua satwa yang dilindungi oleh Peraturan Menteri LHK Nomor 106/2018 ini dilakukan secara intensif oleh Taman Safari Bogor dan didukung oleh PT. Smelting, KLHK, PSSEJ, TNGHS dan TNGGP.

Jansen menyebut, selama dua tahun ini proses perawatan serta pemeliharaan sudah dilakukan dengan monitoring yang cukup ketat.

"Ini sebagai cara konservasi satwa-satwa endemik yang langka yang harus kita kembangbiakan lalu kita melepaskannya demi mendukung daripada program kepunahan agar tidak punah," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pak RT Rasakan Ngeri Saat Datangi TKP

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pak RT Rasakan Ngeri Saat Datangi TKP

Bandung
Kisruh Birokrat di Cianjur, Bupati, Sekda, dan Kadis Sepakat Islah

Kisruh Birokrat di Cianjur, Bupati, Sekda, dan Kadis Sepakat Islah

Bandung
Kondisi Asrama Haji di Indramayu: Berdebu, Kondisi Air Payau

Kondisi Asrama Haji di Indramayu: Berdebu, Kondisi Air Payau

Bandung
Pergeseran Tanah di Ciwidey Bandung, 4 Rumah Rusak

Pergeseran Tanah di Ciwidey Bandung, 4 Rumah Rusak

Bandung
Berangkat Sekolah, Siswi SD di Bone Tewas Terseret Arus Banjir, Terjebak di Gorong-gorong Irigasi

Berangkat Sekolah, Siswi SD di Bone Tewas Terseret Arus Banjir, Terjebak di Gorong-gorong Irigasi

Bandung
Oknum Prajurit TNI Aniaya Sopir Catering, Berakhir Damai dan Korban Minta Maaf

Oknum Prajurit TNI Aniaya Sopir Catering, Berakhir Damai dan Korban Minta Maaf

Bandung
Kasus Pembunuhan di Karawang, Pelaku Diduga Jadikan Istri Sebagai Pekerja Seks Sebelum Cerai

Kasus Pembunuhan di Karawang, Pelaku Diduga Jadikan Istri Sebagai Pekerja Seks Sebelum Cerai

Bandung
Cerita Asep 'Lampu', Relawan Tagana yang Bantu Kelistrikan di Lokasi Bencana hingga Hajatan

Cerita Asep "Lampu", Relawan Tagana yang Bantu Kelistrikan di Lokasi Bencana hingga Hajatan

Bandung
Pelaku Mutilasi di Ciamis Sempat Tawarkan Daging Korban ke Warga

Pelaku Mutilasi di Ciamis Sempat Tawarkan Daging Korban ke Warga

Bandung
Korban Mutilasi di Ciamis Dieksekusi Saat Pergi ke Pengajian

Korban Mutilasi di Ciamis Dieksekusi Saat Pergi ke Pengajian

Bandung
Suami Bunuh Istri di Ciamis, Korban Dimutilasi

Suami Bunuh Istri di Ciamis, Korban Dimutilasi

Bandung
Jambret Telan Gelang Emas Curian Saat Aksinya Tepergok Warga

Jambret Telan Gelang Emas Curian Saat Aksinya Tepergok Warga

Bandung
Bey Machmudin Sidak Kesiapan BIJB Kertajati Jelang Musim Haji

Bey Machmudin Sidak Kesiapan BIJB Kertajati Jelang Musim Haji

Bandung
Ibu dan Anak di Ciamis Dianiaya Tetangga, Satu Orang Tewas

Ibu dan Anak di Ciamis Dianiaya Tetangga, Satu Orang Tewas

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com