Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikritik Guru di Cirebon, Ridwan Kamil: Pemimpin Tidak Boleh Antikritik...

Kompas.com - 15/03/2023, 15:54 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku bukan sosok antikritik. Hal itu diungkapkannya usai viral soal pemecatan guru asal Cirebon yang mengkritik dirinya di akun Instagramnya, @ridwankamil.

"Saya perlu klarifikasi, pertama seorang pemipin tidak boleh antikritik, sudah ratusan ribuan biasa saja," katanya.

Baca juga: Guru Pengkritik Tiba-tiba Dipecat, Ridwan Kamil: Saya Tak Lakukan Apa-apa

Namun, kata Ridwan, kritik sebaiknya diutarakan secara baik dan sopan.

Lalu terkait kritikan dari guru yang bernama Muhammad Sabil Fadilan, Ridwan menganggap hal itu kurang layak dilakukan oleh seorang guru.

"Kalau dia kasar di media sosial tugas saya mengingatkan apalagi profesinya guru. Bahwa bersikap di ruang publik apalagi guru akan dilihat dicontoh oleh muridnya ini berbahaya sekali," tegasnya.

Baca juga: Tak Laporkan Pelaku Vandalisme Negaraku Minus Nurani, Gibran: Saya Tidak Antikritik

Tanggapan guru Sabil

Kritikan Sabil terhadap Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, di Instragam menjadi sorotan.

Bahkan, kata Sabil, dirinya mendapat komentar pedas dari warganet terkait komentarnya itu.

"Banyaklah koment netizen pada nyerang, baik di postingan RK (Ridwan Kamil), bahkan postingan IG aku, sampai menandai lembaga tempat aku bekerja dengan kalimat kasar," kata Sabil saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Rabu (15/3/2023).

Baca juga: Koper Merah Berisi Mayat Tak Utuh di Bogor, Polisi Lacak Identitas Korban

Berbuntut pemecatan

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai membuka “Executive Education Program for Young Political Leaders 11 di Kantor DPP Golkar, Palmerah, Jakarta Barat, Senin (13/3/2023).KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai membuka “Executive Education Program for Young Political Leaders 11 di Kantor DPP Golkar, Palmerah, Jakarta Barat, Senin (13/3/2023).
Setelah itu, Sabil mendapat surat pemecatan dari dua sekolah tempat dirinya mengajar.

"Alhamdulillah per hari ini saya sudah dikeluarkan," ucap Sabil.

Baginya, komentarnya itu hanyalah sebuah kritik dari seorang warga Jabar.

"Kritik saja sebagai warga Jabar, dimana RK sedang berhadapan dunia pendidikan SMP Tasik, tapi pake jas warna kuning. Mempertanyakan sih lebih tepatnya sebagai gubenur atau kader partai, atau pribadi," tuturnya.

Sementara itu, Ridwan Kamil meminta pihak sekolah tempat Sabil bekerja untuk menganulir pemecatan itu. 

Ridwan mengaku tak tahu apa-apa soal pemecatan tersebut. 

Seperti diberitakan sebelumnya, percakapan Ridwan Kamil dan Sabil yang menuai perhatian adalah sebagai berikut:

"Dalam zoom ini, maneh teh keur jadi gubernur jabar ato kader partai ato pribadi @ridwankamil???? (Dalam zoom ini, kamu lagi jadi gubernur atau kader partai atau pribadi)," tulis Sabil.

Komentar Sabil itu ternyata segara dijawab dan dipin oleh Ridwan Kamil.

"@sabilfadhillah ceuk maneh kumaha? (menurut kamu bagaimana)," tulis Kang Emil.

(Penulis : Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puluhan Bangunan di Tasik Terdampak Gempa, Satpam Bank Tertimpa Kaca

Puluhan Bangunan di Tasik Terdampak Gempa, Satpam Bank Tertimpa Kaca

Bandung
Mengenal Relawan ODGJ Cirebon, Perjuangan Memanusiakan Manusia

Mengenal Relawan ODGJ Cirebon, Perjuangan Memanusiakan Manusia

Bandung
Diduga Hirup Gas, 2 Pekerja Tewas di dalam Gorong-gorong di Dago

Diduga Hirup Gas, 2 Pekerja Tewas di dalam Gorong-gorong di Dago

Bandung
Pemkab Garut Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi

Pemkab Garut Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi

Bandung
Pemda di Jabar Diminta Tak Asal Keluarkan Izin Bangunan karena Bencana

Pemda di Jabar Diminta Tak Asal Keluarkan Izin Bangunan karena Bencana

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Bandung
5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

Bandung
Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Bandung
Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Bandung
Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Bandung
Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Bandung
Atap 2 Ruangan di RS Bandung Ambruk Akibat Gempa Garut M 6,5

Atap 2 Ruangan di RS Bandung Ambruk Akibat Gempa Garut M 6,5

Bandung
Gempa Garut, Belasan Rumah di Pangalengan Rusak, 7 Kecamatan Terdampak

Gempa Garut, Belasan Rumah di Pangalengan Rusak, 7 Kecamatan Terdampak

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com