BANDUNG, KOMPAS.com - Dahi Hidayat (24) menggerenyit dan hanya bisa menggelengkan kepala, mana kala tahu kios dagangannya harus kembali terhalangi gunung sampah di Pasar Sehat Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Genap dua bulan sudah sampah yang berada ujung Pasar Sehat Cileunyi itu dibiarkan menggunung tanpa ada solusi.
Hidayat, pedagang di Pasar Sehat Cileunyi, hanya bisa berjalan menuju kios sembako dan pembuat kulit lumpia yang berada hanya beberala langkah dari gunungan sampah tersebut.
Aneh rasanya, kata Hidayat, jika kondisi sudah seperti itu, ia dan pedagang lain tidak menutup hidung lantaran bau busuk yang menyengat.
Baca juga: Pasar Sehat Cileunyi Makin Jorok, Kini Sampah Menggunung Setinggi Atap Kios
Meski sudah biasa denga kondisi seperri itu, tapi tetap saja rasa jijik masih mendominasi mana kala harus membuka kios di pagi hari.
"Sebetulnya kita para pedagang sudah biasa dengan kondisi seperti ini, saya aja di sini terhitung dari 2019 nerusin Bapak saya," kata Hidayat ditemui di Pasar Sehat Cileunyi, Senin (15/5/2023).
Terdapat tiga kios aktif yang berada tepat di pinggir gunungan sampah.
Namun, kata Hidayat, hanya tinggal tiga kios yang masih bertahan meski di depannya terdapat berbagai jenis sampah yang kian hari kian menggunung.
Tiga kios yang masih buka tersebut, yakni kios miliknya yang menjual bahan sembako dan olahan kulit lumpia, kemudian kios penggilingan daging, serta pedagang olahan kelapa.
Hidayat menambahkan, meski kondisi di depan kiosnya terdapat gunungan sampah, tapi ia tidak kehilangan pelanggannya.
Baca juga: Gunungan Sampah di Pasar Sehat Cileunyi, Pedagang: Kami Saja Terganggu, Apalagi Pembeli
Ia mengatakan, pelanggan yang kerap datang ke tiga kios tersebut merasakan hal yang sama, yakni sudah terbiasa dengan kondisi tersebut.
"Paling yang susah itu cari pembeli biasa yang baru datang, apalagi ibu-ibu biasanya suka enggak mau karena jijik atau jorok, akhirnya nyari ke lokasi yang lain, kalau pelanggan mah tetep ada," ujar dia.