KOMPAS.com - SN (14), siswi SMP di Ciamis, Jawa Barat, menjadi korban perdagangan orang dan dijadikan pekerja seks komersial oleh kenalannya.
Kasus tersebut terungkap saat orangtua SN curiga anaknya memiliki uang banyak yang membuatnya sering berbelanja.
Tak hanya itu, penampilan serta gaya hidup SN juga berubah.
Akhirnya orangtua SN menginterogasi anaknya hingga SN bercerita bahwa ia melayani hubungan seksual dengan pria dewasa.
Baca juga: Orangtua Curiga Putrinya Selalu Punya Uang, Ternyata Jadi Korban TPPO di Ciamis
Kasus yang dialami bocah berusia 14 tahun tersebut berawal saat SN butuh uang pada April 2023.
Ia kemudian curhat kepada rekannya, OC yang juga masih di bawah umur. Oleh OC, SN diajak ke kos temannya, SM (20) di Jalan Sudirman, Ciamis.
Lalu SM menjual SN sebaga pekerja seksual komersial melalui aplikasi online.
Hingga Mei 2023, SN sudah melayani pria dewasa hidung belang. Tarif yang dipasang SM bervariasi di antaranya Rp 300.000.
Dari tarif Rp 300.000 tersebut, tersangka SM mendapat Rp 50.000 sebagai penyedia tempat dan mencari pelanggan.
Baca juga: Pelecehan Seksual 17 Murid oleh Guru SMP di Ciamis, Korban Jalani Trauma Healing
Dalam rentang waktu April hingga Mei, SN yang mendadak punya uang banyak membuat orangtuanya curiga.
Lebih curiga lagi saat orantua SN mendapatkan informasi dari tetangga jika SN sedang hamil satu bulan.
Tetangga tersebut mendapat kabar dari OC, teman SN yang telah memperkenalkan SN kepada tersangka SM.
Hari itu SN tidak di rumah dan keluarga korban akhirnya menemukan SN berada di tempat kos SM.
SN pun dibawa pulang. Saat ditanya tentang kabar kehamilannya oleh orangtuanya, SN membantah dirinya berbadan dua.
Namun dia mengaku melakukan hubungan seksual dengan beberapa laki-laki di waktu yang berbeda di kamar kos SM yang ada di Jalan Sudirman.