Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Kampung Layang-layang di Bandung Barat, dari Perajinnya Terbang sampai Jakarta dan Surabaya

Kompas.com - 07/07/2023, 18:29 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Bambu-bambu diraut halus, benang diulur melingkar mengikat dua bilah bambu membentuk kerangka bidang. Dari tangan-tangan terampil ini tercipta lembar demi lembar layang-layang.

Pagi itu warga di Kampung Cikeuyeup, Desa Singajaya, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat sedang sibuk menggarap jutaan layang-layang atas besarnya permintaan pasar untuk dikirim segera ke kota-kota besar.

"Satu orang paling sedikit bisa produksi 1000 layang-layang dalam seminggu. Itu kalau dikerjakan dari bahan mentah bambu, diraut, diikat, ditempel kertas sama 1 orang," kata Aep Saepudin (46), perajin setempat saat ditemui di kediamannya, Jumat (7/7/2023).

Baca juga: 3 Kerajinan Tangan dari Kalimantan Timur, dari Manik-manik hingga Anyaman

Dari hitung-hitungan itu, satu perajin layang-layang di Kampung Cikeuyeup bisa meraup pendapatan Rp 700.000 hingga Rp 1,5 juta per pekan.

Bagi masyarakat kampung, penghasilan itu cukup untuk menambal kebutuhan pokok sehari-hari.

"Sekarang satu layang-layang dari perajin dijual ke pengepul dengan harga Rp 900. Biasanya kita yang antar ke Bandung kalau enggak dari pihak sana bawa truk ke sini," tutur Aep.

Baginya, pembuatan layang-layang ini bukanlah hal yang sulit dikerjakan bagi masyarakat Kampung Cikeuyeup.

Masyarakat di 5 RW di Desa Singajaya memiliki keterampilan membuat layang-layang sejak mereka duduk di bangku SD sekalipun.

"Di sini mah setiap rumah jadi perajin, mulai dari bapaknya, ibunya, sampai anaknya jadi perajin. Apalagi musim layang-layang seperti sekarang, permintaannya sedang banyak," kata Aep.

Baca juga: Mengenal Kopiah Resam, Kerajinan Tangan Asal Bangka

Buah karya tangan-tangan terampil masyarakat Kampung Cikeuyeup ini sampai ke tangan anak-anak di berbagai kota-kota besar di tanah air. Layang-layang yang diproduksi para perajin ini laku keras semasa libur sekolah belakangan ini.

"Hasilnya dikirim ke kota-kota seperti Bandung, Tangerang, Jakarta, Surabaya. Kalau sedang musim seperti sekarang para pengepul pada nyari ke kampung ini. Ada yang bawa truk besar, ada yang bawa mobil boks, ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com