KOMPAS.com - Dua anak asal Cianjur, Jawa Barat mencari keberadaan ibunya yang menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Dubai, Uni Emirat Arab.
Kedua anak itu mencari ibunya dengan cara membuat sebuah video yang kemudian viral di media sosial.
Dua anak tersebut adalah H dan adiknya, MRR yang di video tersebut memegang foto sang ibu bernama Ida.
Dalam video tersebut, H menyebut ibunya berangkat ke Dubai tahun 2022 dengan sponsor bernama Rahmat.
Kemudian, H meminta bantuan kepada Kapolri Komjen Listyo Sigit, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Akhmad Wiyagus, dan Kapolres Cianjur AKBP Aszhari Kurniawan.
Baca juga: Jerit Kakak Adik Asal Cianjur Minta Ibunya Dipulangkan, Diduga Korban TPPO
Herawati berharap pihak kepolisian bisa membantu mereka menemukan sang ibu.
Ia juga menuturkan sang ibu disekap oleh kelompok perdagangan orang dan dijadikan pelayang.
"Dan ibu kami terakhir berkomunikasi dengan kami yaitu menyatakan yaitu disekap oleh kelompok perdagangan orang yang menjadikannya pelayan," tuturnya.
Setelah berkomunikasi untuk terakhir kali, Herawati tak bisa lagi dihubungi. Pesan terakhir ibunya yaitu meminta bantuan agar bisa segera dipulangkan.
"Kami sudah tidak bisa menghubungi dan berkomunikasi, ibu kami meminta untuk meminta bantuan dipulangkan," pungkasnya.
Baca juga: Kronologi Ibu Dua Anak Asal Cianjur Disekap dan Dijadikan Budak Seks di Dubai
Tenaga kerja Indonesia asal Cianjur yang hilang di Dubai bernama Id (38), asal Kampung Pasir Layung, Desa Babakansari, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur.
Sang suami, Suryana mengatakan sejak dua bulan terakhir, sang istri tak bisa dihubungi.
"Saat dikirim sponsor asal Cianjur, istri saya ditempatkan di Dubai. Namun istri saya saat itu tidak boleh memasak nasi dan hampir tiap hari makan dengan roti selama beberapa bulan," kata Suryana di rumahnya, Senin (10/7/2023).
Ia bercerita istrinya sering berkeluh kesah melalui Facebook terkait kondisi dan perlakuan majikannya di Dubai.
Hingga Id diiming-imingi pekerjaan oleh seseorang dengan gaji lebih tinggi.