BOGOR, KOMPAS.com - N (51), dukun yang membuat ritual pengobatan terhadap seorang pemuda berujung maut di danau Kuari, Desa Tegalega, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ditetapkan sebagai tersangka dan kini ditahan di Polres Bogor.
Kepada polisi, N mengaku tindakan yang dilakukannya adalah bentuk prosedur pengobatan untuk menangani orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
"Menurut keterangan si tersangka, kalau penyakit-penyakit yang lain itu cukup di rumah. Namun karena ada keterbelakangan mental jadi ini harus dimandikan dan tidak boleh dimandikan rumah. Dan akhirnya dimandikanlah di danau bekas galian tambang itu" kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro saat konferensi pers di Mapolres Bogor, Cibinong, Selasa (18/7/2023).
Baca juga: Menyoal Ritual di Danau Kuari Bogor untuk Sembuhkan ODGJ, 3 Orang Tewas
Berdasarkan pengakuan dukun tersebut, Rio menjelaskan, tindakan yang dilakukan tersangka adalah bentuk pengobatan alternatif kepada seseorang yang mengalami keterbelakangan mental sehingga diperlukan ritual di danau.
Dengan alasan bahwa orang dengan keterbelakangan mental atau ODJG harus dibasuh minyak gondo mayit lalu dimasukkan ke air dan kemudian disiram sebanyak tujuh kali. Dia melakukan tindakan itu tanpa dibantu alias seorang diri.
"Pihak keluarga hanya ingin almarhum ini sembuh. Kalau tidak punya kapasitas dan kapabilitas untuk melakukan penyembuhan seharusnya tersangka ini menolak. Tapi dia malah membawa korban ke danau Kuari," ujar Rio.
Rio mengatakan, tersangka mengaku kepada masyarakat dan keluarga korban bahwa dia bisa menyembuhkan segala bentuk macam penyakit. Namun, faktanya tidak demikian.
Saat itulah, keluarga korban percaya dan akhirnya dibawa untuk diobati ke rumah dukun tersebut. Ketika itu, si tersangka meminta agar korban dimandikan ke danau.
Baca juga: Ini Pertimbangan Polisi Tersangkakan Dukun N pada Kasus Ritual Maut di Danau Kuari
Saat pelaksanaannya, korban berontak sehingga jatuh terpeleset di tepi danau yang dalam dan akhirnya tenggelam bersama dua rekannya.
"Pihak keluarga sudah 2 kali datang dan membayar Rp 2 juta rupiah. Jadi ritualnya ada sesajen berbentuk bunga bunga sama air dan ditaroh di atas pelepah pisang. Dia buka jasa dari tahun 2005," ungkapnya.