Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Keracunan Nasi Boks Reses Anggota DPRD, Makan Malam Romantis Jadi Petaka

Kompas.com - 24/07/2023, 14:28 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CIMAHI, KOMPAS.com- Mobil-mobil ambulans berdatangan silih berganti, riuh sirine menyala saat malam menjelang dini hari Kota Cimahi, ratusan warga terpaksa harus mendapat perawatan intensif di beberapa rumah sakit.

Kegiatan reses anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi pada Sabtu (22/7/2023) itu jadi awal dimulainya tragedi keracunan massal yang dialami ratusan warga di Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat.

Hidangan berupa nasi boks disajikan untuk ratusan peserta reses diduga mengandung bakteri yang berakibat pada keracunan massal di Kota Cimahi.

Baca juga: Reses Dewan Berujung Keracunan Massal, PPP Cimahi Evaluasi Penyedia Makanan

Malam itu menjadi malam romantis bagi Halimah (57), warga Cisangkan, RT 06/12. Ia mengajak suaminya untuk makan malam sepiring berdua.

Tanpa menaruh rasa curiga sedikitpun, Halimah dan suami menyantap lahap nasi boks berisi nasi, sayur capcay, ayam, dan perkedel yang ia dapat dari kegiatan reses siang tadi.

"Saya makan nasi boksnya hari Sabtu malam. Suami saya juga ikut makan, tapi enggak parah seperti saya gejalanya. Katanya cuma pusing saja," ucap Halimah saat ditemui di rumah sakit, Senin (24/7/2023).

Ia tak pernah menyangka makan malam romantisnya berujung petaka. Beberapa jam setelah ia menyantap hidangan nasi boks yang didapat dari acara reses DPRD itu menyebabkan mual dan muntah-muntah.

"Mulai terasa gejalanya Minggu subuh. Yang kerasa mual, pusing, muntah. Perut rasanya seperti diputar-putar," kata Halimah.

Baca juga: 268 Warga Keracunan Usai Menyantap Makanan Reses Anggota DPRD Kota Cimahi

Awalnya Halimah menduga ia hanya terkena masuk angin biasa, tapi gejala yang dirasakan semakin parah. Hal yang sama rupanya dirasakan pula oleh beberapa tetangganya yang juga menyantap nasi boks serupa.

"Saya kira cuma masuk angin, makanya enggak langsung ke rumah sakit. Nah siang-siang, makin parah. Terus tanya tetangga, gejalanya juga sama. Akhirnya ramai-ramai dibawa ke rumah sakit," ujar Halimah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com