KARAWANG, KOMPAS.com-Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KJCB) di Karawang, Jawa Barat, yang disebut Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo tidak punya akses jalan tengah menjadi sorotan.
Saat dikunjungi Kompas.com pada Rabu (9/8/2023) siang, terlihat pengerjaan stasiun itu masih dikerjakan sejumlah pekerja.
Ada yang sedang merapikan atap peron stasiun, mengukur menggunakan alat theodolit di jalan depan bawah stasiun, membuat taman, memasang tegel di depan lobi, dan penggerjaan lainnya.
Baca juga: Tak Ada Akses Jalan, Operasional Stasiun Kereta Cepat di Karawang Berpotensi Molor 6 Bulan
Bagian depan stasiun tampak sudah ada sejumlah rolling door dan kaca yang telah terpasang rapi.
Hanya saja, di area stasiun masih terdapat tanah merah, meski jalan telah dibeton.
Depan stasiun itu terdapat dua jalan. Pertama di atas, persis di depan lobi. Kedua di bagian samping bawah jalan utama yang saat ini belum dibeton, masih tanah merah.
Jalan itu dahulunya terhubung hingga menyeberangi sungai yang merupakan perbatasan antara Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bekasi.
Jalan ini pernah digunakan untuk akses mengirim bahan kontruksi.
Termasuk saat kontraktor asal China menggelar seremoni seleseinya pemasangan girder box KCJB sesi 1 pada Jumat (28/5/2021).
Namun, menurut informasi dari warga, jembatan yang atasnya terbuat dari lempengan besi di atas sungai itu saat telah dibongkar.
Baca juga: Kemenhub Ungkap Alasan Operasional Terbatas Kereta Cepat Jakarta-Bandung Molor
Stasiun KCJB Karawang dibangun persis menghadap persawahan. Dari bangunan itu terlihat Tol Layang Jakarta - Cikampek yang jaraknya sekitar satu kilometer.
Akses jalan menuju KCJB Karawang saat ini memang belum tersambung langsung ke Tol Jakarta - Cikampek.
Untuk menuju KCJB Karawang, masyarakat bisa melintasi Jalan Badami-Loji. Jalan ini tersambung ke akses Gerbang Tol Karawang Barat.
Hanya saja, jalan provinsi tersebut ada kerusakan di sejumlah titik.
Semisalnya di sepanjang sisi irigasi Tarum Barat, tanjakan jembatan Tol Japek hingga di bawah jembatan kereta cepat jika dari arah Pangkalan, Tegalwaru, dan Kabupaten Bogor.