Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Tumpukan Sampah, Pemkab Bandung Operasikan Mesin RDF

Kompas.com - 30/08/2023, 22:45 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Bandung memiliki 4 unit mesin pengelolaan sampah berbasis RDF (Refuse Derived Fuel) yang tersebar di tiga titik. 

Dua unit mesin berada di  Pusat Edukasi Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah (Puspa) di Baleendah. Satu unit di TPST Oxbow Cicukang Margaasih, dan satu unit lagi di Citaliktik.

Namun keberadaan mesin itu belum bisa menangani persoalan sampah di Pemkab Bandung.

Baca juga: Bangunan SMPN 2 Dompu Terbakar, Diduga Akibat Warga Bakar Sampah

 

Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan, perhari ini unit pengelolaan sampah berbasis RDF itu mulai beroperasi.

"Seluruhnya sudah mulai dioperasikan hari ini ya," katanya ditemui di Puspa, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (30/8/2023).

Baca juga: Polisi Akan Selidiki Penyebab Kebakaran TPA Sarimukti Usai Api Padam

Ia menyebut, setiap harinya Kabupaten Bandung memproduksi 1.300 ton sampah per hari dari 3,7 juta penduduk. Dari 1.300 ton sampah tersebut, kini tersisa 350 ton. 

"Hari ini kami mulai operasikan 4 unit, sehingga berkurang 100 ton, berarti sekitar 250 ton masih kita perlu alat lagi. Nanti di perubahan atau di murni (APBD) akan programkan lagi," ujarnya.

Satu unit mesin, kata Dadang, mampu mengolah 25 ton sampah per harinya.

"Sehingga nantinya, sampah yang ada di Kabupaten Bandung sebanyak 1300 ton per hari, bisa selesai tanpa harus ada TPA," ungkap Dadang.

Mesin pengolah sampah berbasis RDF itu dipergunakan untuk mengelola sampah plastik yang tidak bernilai ekonomis.

Tata cara pengolahannya, pertama sampah akan dipilah dan dikeringkan, kemudian dicacah menggunakan alat tersebut.

Setelah itu, sampah dibakar dengan menggunakan mesin yang berjalan tanpa bahan bakar dan ramah lingkungan. Selanjutnya, sampah akan menghasilkan residu yang bernilai ekonomis.

"Hasil dari pembakaran menghasilkan abu, abu bisa disaring dicampur dengan bios, dan menghasilkan pupuk ramah lingkungan," ungkapnya.

Sebelum terjadi insiden kebakaran di TPA Sarimukti, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mengeluarkan aturan terkait jumlah sampah yang dibuang tiap daerah ke TPA Sarimukti.

Kabupaten Bandung hanya diperbolehkan membuang sampah ke TPA Sarimukti sebanyak 125 ton perharinya.

Saat ini, masih terdapat sampah yang tersisa meski sudah dibuang ke TPA Sarimukti dan sudah diolah menggunakan mesin-mesin tersebut.

Sebab menurut Dadang, dari 1.300 ton sampah perhari yang dihasilkan Kabupaten Bandung, tersisa 350 ton sampah yang tak terselesaikan oleh desa atau wilayahnya.

Dari 350 ton sampah tersebut, kini hanya bisa dikelola 100 ton per harinya menggunakan mesin tersebut. 

Jika TPA Sarimukti kembali beroperasi dan Kabupaten Bandung hanya bisa membuang 125 ton sampah, ada 125 ton sampah sisa yang belum tertangani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bey Turun Tangan Tengahi Konflik, Bupati Cianjur: Saya Malu...

Bey Turun Tangan Tengahi Konflik, Bupati Cianjur: Saya Malu...

Bandung
7.562 Mahasiswa Bisa Ikut Program Jarvis Kemenperin, Ini Syaratnya

7.562 Mahasiswa Bisa Ikut Program Jarvis Kemenperin, Ini Syaratnya

Bandung
Catat, Ini 16 Lokasi Parkir di Sekitar Braga Free Vehicle

Catat, Ini 16 Lokasi Parkir di Sekitar Braga Free Vehicle

Bandung
Tertangkap, Maling Motor Ditelanjangi lalu Diarak Warga di Cirebon

Tertangkap, Maling Motor Ditelanjangi lalu Diarak Warga di Cirebon

Bandung
Oknum Brimob yang Tabrak Warga Bogor Diperiksa Propam

Oknum Brimob yang Tabrak Warga Bogor Diperiksa Propam

Bandung
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pak RT Rasakan Ngeri Saat Datangi TKP

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pak RT Rasakan Ngeri Saat Datangi TKP

Bandung
Kisruh Birokrat di Cianjur, Bupati, Sekda, dan Kadis Sepakat Islah

Kisruh Birokrat di Cianjur, Bupati, Sekda, dan Kadis Sepakat Islah

Bandung
Kondisi Asrama Haji di Indramayu: Berdebu, Kondisi Air Payau

Kondisi Asrama Haji di Indramayu: Berdebu, Kondisi Air Payau

Bandung
Pergeseran Tanah di Ciwidey Bandung, 4 Rumah Rusak

Pergeseran Tanah di Ciwidey Bandung, 4 Rumah Rusak

Bandung
Berangkat Sekolah, Siswi SD di Bone Tewas Terseret Arus Banjir, Terjebak di Gorong-gorong Irigasi

Berangkat Sekolah, Siswi SD di Bone Tewas Terseret Arus Banjir, Terjebak di Gorong-gorong Irigasi

Bandung
Oknum Prajurit TNI Aniaya Sopir Catering, Berakhir Damai dan Korban Minta Maaf

Oknum Prajurit TNI Aniaya Sopir Catering, Berakhir Damai dan Korban Minta Maaf

Bandung
Kasus Pembunuhan di Karawang, Pelaku Diduga Jadikan Istri Sebagai Pekerja Seks Sebelum Cerai

Kasus Pembunuhan di Karawang, Pelaku Diduga Jadikan Istri Sebagai Pekerja Seks Sebelum Cerai

Bandung
Cerita Asep 'Lampu', Relawan Tagana yang Bantu Kelistrikan di Lokasi Bencana hingga Hajatan

Cerita Asep "Lampu", Relawan Tagana yang Bantu Kelistrikan di Lokasi Bencana hingga Hajatan

Bandung
Pelaku Mutilasi di Ciamis Sempat Tawarkan Daging Korban ke Warga

Pelaku Mutilasi di Ciamis Sempat Tawarkan Daging Korban ke Warga

Bandung
Istri yang Dimutilasi Suaminya di Ciamis Dieksekusi Saat ke Pengajian

Istri yang Dimutilasi Suaminya di Ciamis Dieksekusi Saat ke Pengajian

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com