Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uniknya Pusat Edukasi Nanas di Subang, Bisa Belajar Budidaya hingga Membuat Kain

Kompas.com - 15/09/2023, 21:17 WIB
Farida Farhan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

KARAWANG, KOMPAS.com - Kabupaten Subang, Jawa Barat, memiliki pusat edukasi nanas bernama Pusat Edukasi Nanas Nusantara (Puspanara). Hal ini tak lain karena nanas jadi komoditas utama Kabupaten Subang. 

Pusat edukasi yang berada di Kampung NanasKu, Desa Sarireja itu diproyeksikan bisa menjadi salah satu tempat untuk mempelajari seluk beluk buah nanas di seluruh Indonesia.

Puspanara, rencananya akan menjadi wadah pembelajaran nanas bagi para mahasiswa, pelajar, kalangan umum, maupun wisatawan

Baca juga: Pulang dari Menggembala Bebek, Suami di Subang Kaget Temukan Istrinya Tewas dengan Luka Sayat

Sejumlah pelajar dari Karawang telah mengunjungi Puspanara. Mereka belajar berbagai hal tentang nanas. Mulai dari budidaya, membuat ragam produk berbahan nanas seperti pakaian, pupuk, dan kain.  

“Setelah mengunjungi tempat edukasi nanas ini, aku jadi tahu budidaya nanas, cara berkebun, dan produk-produk yang bisa dibuat dari nanas. Pokoknya ilmu tentang nanas,” kata M Faris, salah satu siswa SMP dari Karawang.  

Baca juga: Napi Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Bengkalis

Para pelajar juga diberi kesempatan mencoba nanas hingga belajar membuat kain dari nanas. 

Selain mempelajari nanas dari petani langsung, masyarakat juga bisa mempelajari nanas melalui aplikasi Kampung Nanasku. Aplikasi tersebut telah tersedia dan dapat diunduh di Google Playstore. 

Puspanara berdiri atas inisiasi PT Pupuk Kujang Cikampek melalui Departemen Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). 

Agung Gustiawan, VP TJSL Pupuk Kujang mengatakan, pusat edukasi tersebut tak lepas dari nilai sejarah nanas yang mengakar kuat di masyarakat Subang. 

“Melihat potensi tersebut, sesuai dengan instruksi Menteri BUMN, Erick Thohir, Pupuk Kujang mengembangkan berbagai program TJSL di sana,” ujar Agung. 

Di Puspanara, para pengunjung bisa mempelajari berbagai hal tentang nanas. Termasuk beragam produk turunan nanas yang bermanfaat. 

Pusat edukasi nanas tersebut, kata Agung, akan melengkapi sejumlah program pemberdayaan yang telah dilaksanakan di Kampung NanasKu, Desa Sarireja, sejak 2019.

Sejumlah program pemberdayaan tersebut membuat petani nanas di Sarireja naik kelas.  

Hasil kajian para ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM), berdasarkan metode Social Return of Investment (SRoI), kata Agung, Kampung NanasKu mendapat nilai 6,094. Adapun nilai investasi yang dikeluarkan mencapai Rp 229 juta dan telah menghasilkan nilai perubahan sebesar Rp 1,82 miliar.  

Hasil program juga diukur dengan kajian Indeks Kepuasan Masyarakat. Program ini mendapatkan kepuasan yang baik dari masyarakat penerima program dengan nilai indeks 3,25.  

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com