BANDUNG,KOMPAS.com - Dampak fenomena El Nino dan IOD positif menyebabkan suhu panas ekstrem dan angin kencang di Kota Bandung.
Berdasarkan data sepekan yang tercatat di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), titik tertinggi suhu Kota Bandung mencapai di 34,8 derajat Celsius.
Baca juga: Puncak El Nino Belum Terjadi, Suhu Panas Sudah Sangat Terasa
Forecaster BMKG Bandung Yan Firdaus menyebut bahwa udara panas di Kota Bandung sudah memasuki suhu maksimum ekstrem.
"Yang pasti suhu maks sudah masuk kategori ekstrem sesuai definisi," kata Yan dihubungi Kamis (05/10/2023).
Yan menjelaskan bahwa pada musim kemarau tahun 2023 ini, pengaruh El nino dan IOD positif membuat musim kemarau menjadi lebih kering dari kondisi klimatologisnya.
Angin kencang dan cuaca panas terik terjadi di siang hari.
"Kondisi ini juga ditandai dengan kondisi awan yang relatif lebih sedikit dibanding kondisi perawanan normal klimatologisnya," ucapnya.
Kondisi tersebut menyebabkan permukaan bumi pada siang hari menjadi lebih panas, karena tidak ada penyerapan maupun proses pemantulan sinar gelombang pendek yang dipancarkan oleh matahari.
"Dengan demikian pada musim kemarau adalah sesuatu yang lazim apabila pada siang hari terasa panas terik namun suhu nya tidak mencapai kategori esktrim," jelasnya.
Namun pada bulan September dasarian III, kata Yan, posisi semu matahari berada di ekuator atau biasa disebut dengan ekuinoks, sehingga sinar matahari yang dipancarkan semakin banyak pada Dasarian III September ini.
"Namun sekali lagi, kondisi ini tidak akan menyebabkan suhu maksimum menjadi ekstrem," ucapnya.
Dari data suhu maksimum sepekan terakhir yang tercatat BMKG sebagai berikut:
25 September: 33,2 derajat Celsius
26 September: 34 derajat Celsius
27 September: 32 derajat Celsius