CIANJUR, KOMPAS.com – Areal pesawahan seluas 45 hektar di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terancam fuso alias gagal panen.
Kondisi ini dipicu pergeseran tanah yang merusak lahan sawah di blok Cipalahlar, Desa Wargasari, Kecamatan Kadupandak, Cianjur.
Baca juga: Terdampak Kekeringan, Ratusan Hektar Tanaman Padi di Jombang Terancam Gagal Panen
Kepala UPTD Pelayanan Pertanian Cijati, Kunkun Kurnia mengatakan, retakan tanah telah memutus pasokan air ke sawah sehingga tanaman padi mengering.
“Padahal kondisinya sedang membutuhkan banyak pasokan air karena usai tanamannya baru 34-45 HST (hari setelah tanam),” kata Kunkun kepada Kompas.com, Jumat (13/10/2023).
Disebutkan, sejauh ini sudah 3 hektar lahan dipastikan fuso karena kondisi tanamannya mengering.
“Jadinya dipanen paksa dan dijadikan pakan ternak,” ujar dia.
Kunkun berharap, segera ada penanganan mengingat kondisi retakan tanah semakin melebar dengan ukuran yang bervariasi.
"Panjang retakannya sudah mencapai 100 meter lebih, lebarnya juga terus bertambah," kata dia.
Baca juga: Permukiman di Bandung Barat 3 Kali Diterjang Pergerakan Tanah, Diduga Imbas Pembangunan PLTA Cisokan
Selain itu, menurut Kunkun, jika kondisi ini dibiarkan sampai musim penghujan dikhawatirkan memicu bencana longsor mengingat kontur sawah itu berada di lahan miring.
“Ada dua rumah warga yang juga terancam, bahkan yang satu sudah terdampak dari pergeseran tanah ini,” ujar Kunkun.
"Sebenarnya kita sudah melaporkan kejadian ini ke pihak terkait sebulan lalu, namun belum ada tindak lanjut,” tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.