Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Pembunuhan Rentenir oleh Ibu Muda di Sukabumi, Korban Tagih Utang Rp 3,5 Juta

Kompas.com - 21/11/2023, 18:38 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com- Sosok mayat pria ditemukan di Sungai Cipalang, Sukabumi, Jawa Barat pada Sabtu (18/11/2023).

Terungkap korban adalah RS (37), seorang debt collector bank keliling atau biasa disebut bank emok.

Korban tewas dibunuh nasabahnya sendiri, PS (28) seorang ibu muda asal Kampung Lio Santa, Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang.

Ia dibunuh oleh PS saat menagih utang Rp 3,5 juta kepada pelaku.

Usai membunuh RS, PS membuang mayat korban dibantu oleh anaknya yang masih berusia 13 tahun.

Baca juga: Kronologi Ibu di Sukabumi Bunuh Rentenir, Ajak Anaknya Berumur 13 Tahun Buang Jasad Korban

Kapolres Sukabumi Kota Kapolres Sukabumi AKBP Ari Setyawan Wibowo menjelaskan kasus tersebut berawal dari laporan terkait hilangnya seorang warga Baros yang sehari-hari bekerja sebagai penagih utang.

Polisi yang menerima laporan langsung turun tangan mencari informasi terkait keberadaan korban.

Dari keterangan keluarga, RS sempat pamit ke keluarganya untuk bekerja seperti biasa pada Senin (13/11/2023).

Salah satu target nasabah yang akan didatangi oleh korban adalah rumah pelaku.

Polisi kemudian mendatangi rumah PS yang berada di Kampung Lio Santa RT 03/01 kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi.

Baca juga: Ibu di Sukabumi Bunuh Rentenir, Berawal dari Marah Ditagih Saat Tak Punya Uang

Saat diperiksa, pelaku mengaku telah membunuh korban.

"Di situlah terungkap, korban pada saat itu menagih utang, dari keterangan terduga pelaku bahwa korban sempat menendang (pelaku), mau menampar tapi sama terduga pelaku ditangkis kemudian mendorong jatuh, pada saat jatuh itulah dicekik menggunakan sabuk," tutur Ari.

Korban yang dalam kondisi lemas dipukul dengan besi oleh pelaku di bagian belakang kepala.

"Setelah dilakukan pemukulan, korban didiamkan di kamar. Pada hari Selasa pukul 20:00 WIB terduga pelaku menyuruh anaknya untuk membuang korban yang berada dalam kasur dan sprei ke sungai Cipelang," ucapnya.

Dari keterangan pelaku, polisi langsung melakukan penyisiran di Sungai Cipelang dan menemukan kasur serta seprei yang diduga digunakan untuk membungkus mayat korban.

Baca juga: Kesal pada Istri, Seorang Lelaki di Sukabumi Aniaya Anak Kandung

Jasad korban kemudian dibawa ke RSUD Syamsudin SH.

Terduga pelaku dijerat pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman mati atau seumur hidup dan maksimal penjara 20 tahun.

"Pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian dengan ancaman pidana paling lama 7 tahun," pungkas Ari.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Duel Lawan Nasabah, Debt Collector Tewas di Tangan 'Mamah Muda'

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puluhan Bangunan di Tasik Terdampak Gempa, Satpam Bank Tertimpa Kaca

Puluhan Bangunan di Tasik Terdampak Gempa, Satpam Bank Tertimpa Kaca

Bandung
Mengenal Relawan ODGJ Cirebon, Perjuangan Memanusiakan Manusia

Mengenal Relawan ODGJ Cirebon, Perjuangan Memanusiakan Manusia

Bandung
Diduga Hirup Gas, 2 Pekerja Tewas di dalam Gorong-gorong di Dago

Diduga Hirup Gas, 2 Pekerja Tewas di dalam Gorong-gorong di Dago

Bandung
Pemkab Garut Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi

Pemkab Garut Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi

Bandung
Pemda di Jabar Diminta Tak Asal Keluarkan Izin Bangunan karena Bencana

Pemda di Jabar Diminta Tak Asal Keluarkan Izin Bangunan karena Bencana

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Bandung
5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

Bandung
Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Bandung
Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Bandung
Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Bandung
Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Bandung
Atap 2 Ruangan di RS Bandung Ambruk Akibat Gempa Garut M 6,5

Atap 2 Ruangan di RS Bandung Ambruk Akibat Gempa Garut M 6,5

Bandung
Gempa Garut, Belasan Rumah di Pangalengan Rusak, 7 Kecamatan Terdampak

Gempa Garut, Belasan Rumah di Pangalengan Rusak, 7 Kecamatan Terdampak

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com