Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat yang Dikira Manekin di Tasikmalaya Dihabisi Pacar, Keduanya Berstatus Mahasiswa

Kompas.com - 30/11/2023, 11:45 WIB
Irwan Nugraha,
Reni Susanti

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Mayat perempuan yang ditemukan pemulung dan sempat dikira boneka manekin di Desa Puteran, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, ternyata korban pembunuhan. 

Korban adalah Wiwin Wintasih (19), mahasiswi asal Desa Tenjolaya, Kelurahan Singdangherang, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Ia dibunuh pacarnya sendiri. 

Sebelum tewas, korban sempat pergi bersama pacarnya yang juga berasal dari Ciamis. Bahkan sang pacar kuliah di kampus yang sama.  

Baca juga: Misteri Kematian Wanita Muda di Makassar Terungkap, Dibunuh Pacar, Dicekoki Obat Penggugur Janin

"Iya (korban pembunuhan). Sesuai informasi dari Kepolisian kedua-duanya (korban dan pelaku) berstatus mahasiswa dan berpacaran," jelas Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto saat dihubungi Kompas.com, Kamis (30/11/2023). 

Ato mengaku mengikuti perkembangan kasusnya sampai Kamis dini hari karena dikira usia korban di bawah umur sesuai dengan informasi yang beredar dari masyarakat. 

Baca juga: Mayat Dikira Manekin di Tasikmalaya Terungkap, Gadis 19 Tahun Asal Ciamis

Ternyata usia korban masuk kategori dewasa dan kasusnya kini sedang ditangani Satreskrim Polresta Tasikmalaya. 

"Kalau penyebabnya kan itu masih didalami Kepolisian. Tapi, sesuai informasi hasil visum, korban masih perawan dan tak dalam kondisi hamil. Nah, penyebab pastinya nanti tunggu saja hasil penyelidikan polisi," tambah Ato. 

Sementara itu, Kepolisian setempat membenarkan pelaku sudah ditangkap pada Kamis (30/11/2023) dini hari. 

"Iya, sudah ditangkap (pelaku)," kata Paur Humas Polresta Tasikmalaya Ipda Jajang Kurniawan saat dihubungi wartawan, Kamis pagi.

Sampai saat ini petugas Satreskrim Polresta Tasikmalaya masih menyelidiki kasus tersebut dengan meminta keterangan pelaku dan beberapa orang saksi.

"Masih diperiksa," singkat Jajang. 

Sebelumnya, seorang pemulung kaget menemukan mayat perempuan tanpa identitas di lahan kosong yang penuh semak-semak di Kampung Puteran Kaler, Desa Puteran, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (29/11/2023). 

Mayat dengan posisi tengkurap saat ditemukan tersebut terdapat bercakan darah diduga korban pembunuhan dan sempat dikira boneka ditemukan sekitar pukul 15.00 WIB. 

Seusai mengetahui yang ditemukannya adalah mayat perempuan, pemulung tersebut berlari dan melaporkan temuannya ke warga dan Ketua RT setempat. 

Tak berselang lama, petugas Polsek Pagerageung Polresta Tasikmalaya mendatangi lokasi usai mendapatkan laporan dari RT dan RW kampung tersebut. 

"Jadi awalnya kami menerima informasi dari masyarakat terkait dengan penemuan mayat perempuan. Kami langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP serta evakuasi mayat perempuan itu," jelas Kepala Satreskrim Polresta Tasikmalaya AKP Fetrizal di kantornya, Rabu malam. 

Fetrizal menambahkan, mayat perempuan tanpa identitas tersebut langsung dibawa ke ruang kamar mayat RSUD Soekardjo Tasikmalaya. 

Rencananya akan dilakukan otopsi karena dalam mayat korban terdapat beberapa bercak darah akibat dugaan kekerasan. 

"Besok kami akan lakukan otopsi untuk menemukan penyebab kematian dari mayat perempuan yang kami temukan ini," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 3 Versi Data Bencana Gempa, Pemkab Garut Hitung Ulang

Ada 3 Versi Data Bencana Gempa, Pemkab Garut Hitung Ulang

Bandung
Deden Pasrahkan Rumahnya Kembali Rusak Dihantam Gempa

Deden Pasrahkan Rumahnya Kembali Rusak Dihantam Gempa

Bandung
Puluhan Bangunan di Tasik Terdampak Gempa, Satpam Bank Tertimpa Kaca

Puluhan Bangunan di Tasik Terdampak Gempa, Satpam Bank Tertimpa Kaca

Bandung
Mengenal Relawan ODGJ Cirebon, Perjuangan Memanusiakan Manusia

Mengenal Relawan ODGJ Cirebon, Perjuangan Memanusiakan Manusia

Bandung
Diduga Hirup Gas, 2 Pekerja Tewas di dalam Gorong-gorong di Dago

Diduga Hirup Gas, 2 Pekerja Tewas di dalam Gorong-gorong di Dago

Bandung
Pemkab Garut Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi

Pemkab Garut Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi

Bandung
Pemda di Jabar Diminta Tak Asal Keluarkan Izin Bangunan karena Bencana

Pemda di Jabar Diminta Tak Asal Keluarkan Izin Bangunan karena Bencana

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Bandung
5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

Bandung
Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Bandung
Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Bandung
Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Bandung
Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com