KUNINGAN, KOMPAS.com- Seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, diduga menjadi korban pembacokan.
Korban langsung ditolong warga sekitar ke rumah sakit. Pelaku langsung kabur melarikan diri dan meninggalkan sepeda motor di lokasi.
Video peristiwa dugaan pembacokan ini sempat tersebar di beberapa media sosial pada Sabtu malam (2/12/2023).
Tampak dalam video yang berdurasi 26 detik, pembuat video merekam darah yang berceceran di lantai rumah warga.
Baca juga: Pelajar di Bogor Tewas Dibacok Sepulang Sekolah, Bukan Kasus Pertama
Warga juga menarasikan video tersebut dengan maksud melaporkan kejadian kepada perangkat desa setempat.
Dengan suara jelas, perekam video menyebut korban mengalami luka serius akibat pembacokan.
Yati Jumiati, saksi mata kejadian, mengungkapkan saat itu, Sabtu siang korban berinisial TU bersama anaknya EP (7), mendatangi rumah Yati. Mereka berdua berkunjung karena pernah ngontrak di samping rumah Yati tahun lalu.
Tiba-tiba, seorang pria yang diduga suaminya, berinisial KD, datang dan meminta TU keluar. TU dan KD keluar rumah Yati, sementara EP berada di dalam rumah Yati.
"Istrinya (korban, TU) bertamu ke rumah saya, mau ngajak anaknya (EP) ke Cirebon. Kita lagi ngobrol, suaminya (KD) tiba-tiba datang, duduk di sebelah korban, terus mengajak ngobrol di luar, enggak enak di sini," kata Yati saat ditemui Kompas.com, Minggu (3/12/2023) pagi di rumahnya.
Baca juga: Suami Dibacok dan Istri Diperkosa, 3 Perampok Sadis di Musi Rawas Ditangkap
Yati mengaku tidak curiga karena KD datang dengan baik-baik, dan tidak menunjukkan kondisi sedang marah, sehingga membiarkan KD keluar membawa TU.
Namun, hanya dalam waktu singkat, tiba-tiba TU kembali ke rumah Yati dalam kondisi menangis dan berimbas darah.
Yati dan tiga orang di rumahnya langsung panik dan meminta tolong kepada warga sekitar.
"Namun hanya 1 atau 2 menit kembali lagi, Ma Ati tolong, Ma Ati tolong!!! Saya lihat kepalanya berdarah banyak. Langsung saya, kakak, dan tetangga minta tolong dan bawa ke rumah sakit," ungkap Yati sambil memeragakan posisi korban.