Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Kompas.com - 09/12/2023, 16:33 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 3,Mahfud MD mengaku akan menindak tegas para koruptor yang berani memakan uang negara.

Pria yang berpasangan dengan calon presiden Ganjar Pranowo ini mengibaratkan bahwa dirinya akan menjadi peluru tak terkendali untuk memberantas korupsi.

"Siapa yang makan uang rakyat, hati-hati bahwa kami (Ganjar - Mahfud) adalah peluru tak terkendali untuk memberantas korupsi. Kami berani, maka koruptor pun menjadi ngeri," katanya saat berorasi di Hari Anti Korupsi Sedunia di Hotel Grand Preanger, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (9/12/2023).

Baca juga: Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Mantan hakim MK itu mengatakan, pasangan Ganjar-Mahfud memegang teguh tiga prinisip dalam memberantas korupsi di negeri ini.

"Ganjar-Mahfud memegang tiga prinsip utama atau janjinya, taat kepada Tuhan, patuh pada aturan hukum dan setia kepada rakyat," tambah Mahfud.

Menurutnya, korupsi yang terjadi di Indonesia sudah sangat parah dan menyengsarakan rakyat.

Bahkan berdampak pada tingginya harga bahan makanan hingga ketersediaan lapangan kerja.

"Korupsi membuat penyediaan layanan publik seperti kesehatan, pendidikan jadi tidak efisien dan mahal menyebabkan rakyat susah, karena berpikir korupsi akan membuat perizinan usaha sulit dan bisnis tidak mendapat kepastian hukum," katanya.

Baca juga: Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

"Lapangan pekerjaan baru yang bisa diciptakan menjadi hilang akibat korupsi. Buruknya tata kelola di sektor ekonomi mengakibatkan ekonomi berbiaya tinggi yang dampaknya merugikan warga dan konsumen karena naiknya harga," kata Mahfud.

Oleh karena itu, hukum harus ditegakkan secara tegas tanpa memadang bulu. Bila demikian, maka korupsi bisa diberantas dan negara ini dan rakyat pun bisa sejahtera.

"Layanan hukum menjadi moda yang cepat dan tersedia lapangan kerja dan harga yang stabil," ucap Mahfud.

Sebelumnya, Mahfud mengatakan, turunnya indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia pada tahun 2022 imbas dari revisi Undang-undang KPK pada tahun 2019.

Dia menyebutkan, berdasarkan laporan Transparency International bahwa IPK Indonesia pada tahun 2022 turun sebanyak empat poin menjadi 34 dari skor 0-100.

Selain itu, Indonesia juga menempati posisi ke 110 dari 180 negara berdasarkan urutan negara terkorup di dunia.

"Skor Indonesia turun bukan secara tiba-tiba tapi diawali upaya pelembahan KPK melalui revisi Undang-undang KPK tahun 2019 yang mengundang protes besar dari berbagai kalangan," kata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bey Turun Tangan Tengahi Konflik, Bupati Cianjur: Saya Malu...

Bey Turun Tangan Tengahi Konflik, Bupati Cianjur: Saya Malu...

Bandung
7.562 Mahasiswa Bisa Ikut Program Jarvis Kemenperin, Ini Syaratnya

7.562 Mahasiswa Bisa Ikut Program Jarvis Kemenperin, Ini Syaratnya

Bandung
Catat, Ini 16 Lokasi Parkir di Sekitar Braga Free Vehicle

Catat, Ini 16 Lokasi Parkir di Sekitar Braga Free Vehicle

Bandung
Tertangkap, Maling Motor Ditelanjangi lalu Diarak Warga di Cirebon

Tertangkap, Maling Motor Ditelanjangi lalu Diarak Warga di Cirebon

Bandung
Oknum Brimob yang Tabrak Warga Bogor Diperiksa Propam

Oknum Brimob yang Tabrak Warga Bogor Diperiksa Propam

Bandung
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pak RT Rasakan Ngeri Saat Datangi TKP

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pak RT Rasakan Ngeri Saat Datangi TKP

Bandung
Kisruh Birokrat di Cianjur, Bupati, Sekda, dan Kadis Sepakat Islah

Kisruh Birokrat di Cianjur, Bupati, Sekda, dan Kadis Sepakat Islah

Bandung
Kondisi Asrama Haji di Indramayu: Berdebu, Kondisi Air Payau

Kondisi Asrama Haji di Indramayu: Berdebu, Kondisi Air Payau

Bandung
Pergeseran Tanah di Ciwidey Bandung, 4 Rumah Rusak

Pergeseran Tanah di Ciwidey Bandung, 4 Rumah Rusak

Bandung
Berangkat Sekolah, Siswi SD di Bone Tewas Terseret Arus Banjir, Terjebak di Gorong-gorong Irigasi

Berangkat Sekolah, Siswi SD di Bone Tewas Terseret Arus Banjir, Terjebak di Gorong-gorong Irigasi

Bandung
Oknum Prajurit TNI Aniaya Sopir Catering, Berakhir Damai dan Korban Minta Maaf

Oknum Prajurit TNI Aniaya Sopir Catering, Berakhir Damai dan Korban Minta Maaf

Bandung
Kasus Pembunuhan di Karawang, Pelaku Diduga Jadikan Istri Sebagai Pekerja Seks Sebelum Cerai

Kasus Pembunuhan di Karawang, Pelaku Diduga Jadikan Istri Sebagai Pekerja Seks Sebelum Cerai

Bandung
Cerita Asep 'Lampu', Relawan Tagana yang Bantu Kelistrikan di Lokasi Bencana hingga Hajatan

Cerita Asep "Lampu", Relawan Tagana yang Bantu Kelistrikan di Lokasi Bencana hingga Hajatan

Bandung
Pelaku Mutilasi di Ciamis Sempat Tawarkan Daging Korban ke Warga

Pelaku Mutilasi di Ciamis Sempat Tawarkan Daging Korban ke Warga

Bandung
Istri yang Dimutilasi Suaminya di Ciamis Dieksekusi Saat ke Pengajian

Istri yang Dimutilasi Suaminya di Ciamis Dieksekusi Saat ke Pengajian

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com