KOMPAS.com - Indonesia adalah negara yang berada di daerah Cincin Api Pasifik (Ring of Fire), sehingga tidak akan lepas dari ancaman gempa bumi.
Hal ini yang menyebabkan berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Jawa Barat dinyatakan sebagai wilayah yang rawan gempa bumi.
Baca juga: Analisis Gempa M 5,1 Banten Rabu Petang, Terjadi akibat Aktivitas Sesar Aktif
Penyebab gempa bumi di Jawa Barat dapat berasal dari aktivitas vulkanik atau aktivitas gunung api, maupun aktivitas tektonik seperti aktivitas sesar aktif.
Dilansir dari laman Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Lampung, sesar adalah patahan atau bidang rekahan yang disertai adanya pergeseran relatif terhadap blok batuan lainnya.
Bidang sesar tersebut sangat bervariasi ukurannya, mulai dari beberapa sentimeter hingga puluhan kilometer.
Baca juga: Gempa M 4,8 Sumedang, Sesar yang Belum Teridentifikasi, dan Hal yang Perlu Diwaspadai
Aktivitas sesar aktif inilah yang memiliki potensi menjadi sumber getaran yang menyebabkan gempa bumi.
Sebagai daerah yang kerap dilanda gempa dengan kekuatan besar, terdapat beberapa sesar aktif di wilayah Jawa Barat yang telah berhasil dipetakan.
Baca juga: 3 Sesar Aktif yang Mengancam Bandung Raya, Ada Sesar Tertua hingga Sesar Paling Aktif di Jawa Barat
Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah daftar sesar aktif di Jawa Barat serta lokasinya.
Sesar Cileunyi - Tanjungsari adalah sesar mendatar mengiri, yang membentang mulai dari selatan Desa Tanjungsari, Kabupaten Sumedang menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles.
Sesar Cileunyi - Tanjungsari diketahui memiliki nilai laju geser berkisar antara 0,19 - 0,48 mm/tahun.
Aktivitas Sesar Cileunyi Cileunyi - Tanjungsari diketahui menjadi penyebab Gempa Sumedang dengan magnitudo M4,8 pada hari Minggu, 31 Desember 2023.
Sebelumnya, pada tahun 2022 juga tercatat kejadian gempa bumi dengan magnitudo (M2,7) di daerah Tanjungsari.
Sesar Cimandiri adalah sesar aktif sepanjang kurang lebih 100 km yang membujur dari Teluk Pelabuhan Ratu sampai sekitar Padalarang.
Sesar ini merupakan sesar paling tua dan membentang dari muara Sungai Cimandiri di Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, kemudian mengarah ke timur laut melewati Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Subang.
Secara keseluruhan, jalur Sesar Cimandiri berarah timur laut – barat daya dengan jenis sesar mendatar hingga oblique (miring).