Aktivitas Cimandiri diketahui menjadi penyebab Gempa Cianjur berkekuatan 5.6 SR pada hari Senin, 21 November 2022.
Sesar Lembang adalah sesar aktif sepanjang 30 km di utara Kota Bandung yang memanjang dari barat ke timur, yang merupakan terusan dari ujung utara Sesar Cimandiri.
Sesar Lembang teridentifikasi sebagai berjenis sesar mendatar (strike slip) dengan sedikit ada komponen vertikal.
Gawir Sesar Lembang dapat diamati dengan baik di daerah Cibodas, yaitu sekitar 3 km ke arah timur dari Maribaya.
BMKG mulai memantau Sesar Lembang sejak 1 Januari 1963 dengan mulai memasang dan mengoperasikan Seismograf WWSSN (World Wide Standardized Seismograph Network) pertama kali di Lembang.
Aktivitas Sesar Lembang diketahui menjadi penyebab gempa magnitudo 3,3 dengan kedalaman yang sangat dangkal hingga mengakibatkan dampak signifikan, yaitu merusak 384 rumah warga di Kampung Muril, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.
Gempa dirasakan juga pernah terjadi pada 14 dan 18 Mei 2017 dengan magnitudo 2,8 dan 2,9 yang dampaknya dirasakan dalam skala intensitas II-III MMI tetapi tidak menimbulkan kerusakan.
Sesar Baribis adalah sesar aktif yang diperkirakan memiliki panjang sekitar 100 kilometer dan membentang dari Kabupaten Purwakarta sampai perbukitan Baribis di Kabupaten Majalengka.
Sesar Baribis yang menjadi sesar utama di utara Jawa Barat teridentifikasi sebagai jenis sesar naik dengan slip rate 1 mm per tahun.
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Guru Besar Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB) Sri Widiyantoro, diketahui bahwa Sesar Baribis memiliki ancaman besar, khususnya bagi wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Sementara menurut catatan sejarah, Sesar Baribis di bagian timur tercatat pernah memicu gempa yang merusak Jakarta pada 1780 dan Kabupaten Majalengka pada 1990.
Sesar Garsela atau Sesar Garut Selatan adalah sesar aktif yang memiliki struktur memanjang dari selatan Garut hingga ke selatan Bandung sepanjang 42 km.
Sesar Garsela terbagi dalam dua segmen, yaitu segmen Rakutai dan dan Segmen Kencana, di mana kedua segmen ini sama aktifnya.
Aktivitas gempa yang terjadi di zona Sesar Garsela dominan memiliki mekanisme sumber sesar geser (strike slip).
Salah satu gempa yang merusak yang berpusat di Sesar Garsela terjadi pada tanggal 18 Juli 2017 dengan kekuatan M 3,7 yang menimbulkan kerusakan di sekitar wilayah Kamojang, Garut.