Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Puskesmas di Kota Bandung Naik 5 Kali Lipat, Warga: Pelayanan Harus Ditingkatkan

Kompas.com - 11/01/2024, 17:56 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bandung menaikkan tarif retribusi pelayanan Puskesmas dari Rp 3.000 menjadi Rp 15.000. Kenaikan tarif ini menyesuaikan harga kebutuhan medis yang berubah.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian mengatakan, kenaikan tarif retribusi pelayanan Puskesmas berlaku mulai 5 Januari 2024.

Meski naik, penyesuaian tarif itu tidak berpengaruh pada masyarakat pengguna BPJS dan Universal Health Coverage (UHC).

Baca juga: Tarif Puskesmas di Kota Bandung Naik 5 Kali Lipat, Pemkot Beri Penjelasan

"Perubahan tarif layanan Puskesmas berdasar pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah," katanya, Kamis (11/1/2024).

Adanya penyesuaian tarif pelayanan Puskesmas ini mendapatkan reaksi beragam dari warga Kota Bandung.

Seperti yang diungkapkan Anna Mala Agustina (32) warga Jatihandap. Dirinya mengetahui besaran kenaikan tarif retribusi tersebut dari media massa.

Baca juga: Banjir Lumpur Terjang Permukiman Warga di Lembang Bandung Barat

Dia menyayangkan kenaikan yang mencapai lima kali lipat dari nominal tarif sebelumnya.

Walaupun tak memberatkan baginya yang memiliki penghasilan sebagai pegawai swasta, namun kenaikan tersebut dinilainya membebankan bagi warga kurang mampu.

"Sebenarnya bagi saya tidak ada masalah naik menjadi Rp15.000 tapi kan bagi yang kurang mampu kayaknya cukup mahal. Apalagi bagi yang tidak di-cover sama pemerintah," kata Anna saat ditemui di kawasan Jalan Moh Toha, Kamis (11/12024).

Randi Ilham (32) warga Panghegar menilai kenaikan tarif tersebut harus dibarengi dengan peningkatan pelayanan kesehatan bagi warga.

"Kalau begitu harus juga dibagusin lagi Puskesmas di Kota Bandung. Kan tarifnya naik, harus bagus juga pelayanan sama obat yang diberikan ke warga yang berobat," ucapnya.

Selain itu, dia meminta Pemkot Bandung untuk menyosialisasikan perihal kebijakan yang sudah dibuat. Sehingga warga tak kaget bahwa tarif retribusi Puskesmas sudah naik.

"Kalau saya sendiri beberapa kali berobat ke Puskesmas. Sekali berobat murah banget hanya Rp 3.000. Tapi kan gak semua warga juga tahu biayanya sudah naik," tambah Randi.

Sementara itu, seorang Ibu Rumah Tangga bernama Enung Jubaedah (53) warga Arcamanik yang sering berobat ke Puskemas ini mengaku tak keberatan dengan tarif baru. Asalkan tarif BPJS Kesehatan tidak naik.

"Gimana ya, kalau soal biaya saya gak keberatan soalnya berobat ke Puskemas juga pakai BPJS Kesehatan. Asal jangan tarif BPJS aja yang naik," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Bandung
Suami Pelaku Mutilasi Istri di Ciamis Sempat Tanyakan Keadaan Korban, Kini Diperiksa di RSJ Cisarua

Suami Pelaku Mutilasi Istri di Ciamis Sempat Tanyakan Keadaan Korban, Kini Diperiksa di RSJ Cisarua

Bandung
Kronologi Terungkapnya Identitas Jasad Mengambang di Cirebon

Kronologi Terungkapnya Identitas Jasad Mengambang di Cirebon

Bandung
 Video Viral Begal Bersenjata Beraksi Siang Bolong di Cimahi

Video Viral Begal Bersenjata Beraksi Siang Bolong di Cimahi

Bandung
Tarsum Dikirim ke RSJ Cisarua Bandung, Sempat Tanya Istrinya di Mana

Tarsum Dikirim ke RSJ Cisarua Bandung, Sempat Tanya Istrinya di Mana

Bandung
Indah Meninggal Tak Wajar, Keluarga Terpukul: Jangan Dibunuh Keponakanku

Indah Meninggal Tak Wajar, Keluarga Terpukul: Jangan Dibunuh Keponakanku

Bandung
Selesai Jalani Hukuman, WN China Terlibat Kasus Narkoba Dideportasi

Selesai Jalani Hukuman, WN China Terlibat Kasus Narkoba Dideportasi

Bandung
Kades Se-Jawa Barat Doakan Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar

Kades Se-Jawa Barat Doakan Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar

Bandung
Jabatannya Dipertaruhkan, Kadisdik Jabar Jamin PPDB 2024 Bebas Kecurangan

Jabatannya Dipertaruhkan, Kadisdik Jabar Jamin PPDB 2024 Bebas Kecurangan

Bandung
Jelang Pilkada Sumedang 2024, Politisi PPP-PDI-P Saling Lempar Pujian

Jelang Pilkada Sumedang 2024, Politisi PPP-PDI-P Saling Lempar Pujian

Bandung
Serang Petugas SPBU dengan Sajam, Anggota Geng di Bogor Ditangkap

Serang Petugas SPBU dengan Sajam, Anggota Geng di Bogor Ditangkap

Bandung
Pj Gubernur Jabar Minta Orangtua Siswa Laporkan Kecurangan PPDB 2024

Pj Gubernur Jabar Minta Orangtua Siswa Laporkan Kecurangan PPDB 2024

Bandung
10 Tahun Menanti, 2 Jemaah Haji Asal Bandung Barat Meninggal Dunia Sebelum Berangkat

10 Tahun Menanti, 2 Jemaah Haji Asal Bandung Barat Meninggal Dunia Sebelum Berangkat

Bandung
Jika PPDB 2024 Curang, Pj Gubernur Jabar: Kadisdik Diminta Mundur

Jika PPDB 2024 Curang, Pj Gubernur Jabar: Kadisdik Diminta Mundur

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com