KOMPAS.com - Seorang office boy (OB) bernama Rahman di Koperasi Benteng Mikro Indonesia (BMI) grup melakukan penyerang terhadap kepala cabang dan 3 karyawan.
Aksi pembacokan ini mengakibatkan satu karyawan wanita berinisial J terluka parah dan meninggal dunia.
Tidak hanya itu, Rahman ternyata sudah merencanakan aksi pembunuhan hingga skema melarikan diri lima hari sebelum kejadian.
Kepala Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni mengatakan, motif pembunuhan ini karena rasa sakit hati yang telah lama dipendam Rahman terhadap kepala cabang koperasi BMI Cirebon berinisial HAN, warga asal Tangerang.
"Motifnya sakit hati terhadap kepala cabang karena sering dimarahi," kata Sumarni saat gelar perkara di Mapolresta Cirebon.
Rahman merencanakan aksinya mulai dari niat membunuh lima hari sebelumnya Rabu (24/1/2024).
Baca juga: Satu Korban Penganiayaan OB Koperasi di Cirebon Meninggal Dunia
Satu hari sebelum aksi sadisnya, Rahman membeli parang berukuran 70 sentimeter dan menyimpannya di salah satu ruang koperasi.
Dia juga sudah membeli tiket pesawat pada Jumat (26/1/2024) untuk melarikan diri usai melakukan pembunuhan.
Senin pagi, (29/1/2024), saat HAN tiba di kantor, Rahman ikut masuk membuntuti HAN hingga ruang kerja di lantai II.
Di ruang kerja itulah, Rahman langsung menyerang dengan cara membacokan senjata tajam secara brutal.
Di saat bersamaan, Rahman juga kaget dan panik mendengar jeritan karyawan bernama Jesica yang memergoki aksi brutal itu.
Tersangka lalu membacok Jesica hingga mengalami luka berat. Dua orang karyawan lainnya juga terluka saat berupaya menolong.
"Total korban atas insiden itu empat orang, semuanya langsung dievakuasi ke rumah sakit, satu meninggal dunia di rumah sakit," tambah Sumarni.
Baca juga: Anak Semata Wayang Tewas Dibacok OB di Cirebon, Ibu Korban Berulang Kali Pingsan
Korban bacok secara sadis meninggal, Jessica mengalami luka di kepala, punggung, dan tangan hingga jari jemarinya putus.
Gadis berusia 23 tahun tersebut meregang nyawa di RSUD Arjawinangun Senin (29/1/2024).