Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Latihan Helikopter Perang TNI AD di Pegunungan Sanghyang Cipatat

Kompas.com - 05/03/2024, 12:55 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Sebanyak 8 helikopter perang mengudara di atas langit perbukitan Gunung Sanghyang, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Dalam latihan pertempuran prajurit TNI di pegunungan karst itu, lima helikopter menjadi kendaraan perang. Sedangkan tiga unit lainnya menjadi helikopter serbu.

Ada pula satu unit yang difungsikan menjadi helikopter evakuasi dan pemadam kebakaran.

Baca juga: TNI AD Akan Perbaiki Pos-pos Prajurit di Papua, KSAD Maruli: Pakai Terpal, Mau Jualan Bakso?

Helikopter itu membidik target yang berada di tengah hutan di badan gunung dengan menembakkan roket yang dikendalikan oleh Prajurit Korps Penerbangan Angkatan Darat (Penerbad).

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyaksikan langsung aksi latihan menembakan helikopter tempur itu sebagai ajang unjuk kebolehan TNI Angkatan Darat dalam melumpuhkan lawan.

"Kita bersama melihat (aksi tempur) helikopter kita. Saya kira bisa dilihat kemampuan heli-heli kita juga sangat luar biasa," ujar Maruli saat ditemui di Pusat Pendidikan Pendidikan Infanteri (Pusdikif), Bandung Barat, Selasa (5/3/2024).

Berbagai macam gaya menembak dan aksi manuver menegangkan ditunjukkan di atas udara.

Para prajurit TNI AD dengan cermat membidik titik target yang disimulasikan sebagai markas musuh yang sedang bergerilya di tengah hutan.

"Kita akan selenggarakan latihan-latihan ini secara rutin sehingga kemampuan anggota kita akan terus terpelihara dan terus meningkat," ucap Maruli.

Baca juga: Pemain Reog Terlempar Saat Helikopter TNI Terbang Rendah di Magetan

Roket yang ditembakan helikopter itu melesat tepat menuju titik target seketika meledak dan kobaran api menyala di titik sasaran.

"Tadi sempat saya singgung bahwa proses dari alutsista kita mulai bisa kerjakan setelah perencanaan bertahun-tahun," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com