BANDUNG, KOMPAS.com - Bupati Bandung Dadang Supriatna menyambut baik usulan Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin soal aktivasi jalur Kereta Api Bandung-Ciwidey.
Dadang mengatakan, usulan itu harus direspons demi meningkatkan potensi pendapatan, dan pertumbuhan ekonomi, salah satunya sektor Pariwisata di wilayah Bandung Selatan.
Usulan tersebut, kata dia, merupakan langkah setelah dibangunnya Stasiun Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
"Nah untuk wisata wilayah Bandung Selatan ini saya sudah menyampaikan beberapa kali bahkan ke Presiden Joko Widodo. Pertama saya sampaikan terimakasih yang sudah memberikan Stasiun kereta cepat yang berada di Kabupaten Bandung."
"Sangat terasa yang berdatangan setiap hari ke Kabupaten Bandung ini sangat banyak hingga waiting list," kata dia saat ditemui di Rumah Dinas Bupati di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/3/2024).
Dadang mengaku sudah menyampaikan langkah-langkah strategis kepada pemerintah pusat terkait pengembangan wisata di Bandung Selatan.
Ia menyampaikan, ada empat langkah, yakni pembangunan Jalan Tol dari Soreang ke Cidaun.
Kedua pelebaran jalan di wilayah Pacira (Pasirjambu, Ciwidey, dan Rancabali) hingga ke Pangalengan.
Ketiga mengaktifkan kembali jalur kereta api Bandung-Ciwidey, dan terakhir pembangunan kereta gantung dari Soreang-Pacira dan Pangalengan.
"Semuanya sudah disampaikan kepada Kementerian PUPR, kalau yang aktivasi jalur kereta itu kewenangan KAI tapi saya dukung," ujar dia.
Ditanya soal jalur KA Ciwidey yang sudah banyak dijadikan permukiman warga, Dadang meyakini Pemerintah memiliki strategi dan solusi terbaik.
"Jadi enggak usah khawatir. Saya kira kan ini baru wacana, apa pun itu pasti dikomunikasikan dan dimusyawarahkan," ungkap dia.
Ia meminta warga masyarakat jangan dulu risau dengan adanya usulan tersebut.
"Saya yakin Pemerintah tidak akan memberatkan warganya. Insha allah sama-sama kita cari solusi, ini kan baru wacana."
"Kalau akan betul-betul dilakukan, berarti ada langkah strategi yang harus dilakukan supaya semuanya enak dan nyaman," ungkap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.