CIREBON, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, berencana merevitalisasi sejumlah stasiun kereta api yang memiliki nilai peninggalan bersejarah.
Revitalisasi dilakukan untuk pelestarian sekaligus meningkatkan potensi pariwisata bagi para turis.
Pernyataan itu Budi sampaikan saat mengunjungi Stasiun Cirebon, Sabtu (9/3/2024) petang. Budi juga langsung melihat sejumlah dokumentasi heritage atau sejarah awal mula berdirinya Stasiun Cirebon.
Baca juga: Pilot dan Kopilot Batik Air Tertidur Saat Penerbangan, Menhub: Kita Tegur Keras
"Saya sedang melakukan evaluasi terhadap stasiun-stasiun yang memiliki nilai-nilai heritage yang ada di Indonesia. Kita tahu stasiun di Indonesia cantik-cantik dan penuh goresan sejarah,” kata Budi saat ditanya Kompas.com.
Pihaknya sedang mempelajari stasiun-stasiun tersebut, yang nantinya akan dilakukan revitalisasi dengan tetap mempertahankan nilai sejarah bangunan tersebut.
Baca juga: Menhub Setuju Buka Rute Penerbangan Palembang-Bali, Pj Agus Fatoni: Permintaan Masyarakat Tinggi
Dengan cara ini, Budi berharap, nilai sejarah yang dimiliki stasiun terus lestari, sekaligus memiliki dampak positif terhadap peningkatan potensi pariwisata.
"Kita akan mempelajari stasiun yang potensial untuk revitalisasi, dengan revitalisasi ini mengembalikan nilai sejarah dan memberikan keindahan obyek turis bagi kota-kota yang dilalui.
Vice Presiden Daop 3 Cirebon, Dicky Eka Priandana menyampaikan, Stasiun Cirebon merupakan salah satu stasiun yang masuk daftar heritage di Jawa Barat.
Revitalisasi yang dimaksudkan Kementerian Perhubungan adalah meningkatkan tampilan stasiun lebih menawan dengan nilai-nilai sejarah yang dimiliki.
“Di Jawa Barat ini salah satunya adalah Stasiun Cirebon, tentu dengan tetap mempertahankan bangunan sejarah stasiun itu sendiri," kata Dicky kepada Kompas.com.
Namun, Dicky belum mengetahui kapan dan seperti apa rencana revitalisasi tersebut. Dia hanya menyampaikan kunjungan ke Stasiun Cirebon hari ini adalah kunjungan pertama untuk rencana revitalisasi tersebut.
Tim revitalisasi masih akan mempelajari banyak hal, sebelum pelaksanaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.