Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ungkap Kronologi Kecelakaan Maut di Tol Jakarta-Cikampek

Kompas.com - 08/04/2024, 12:12 WIB
Agie Permadi,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Komisaris Besar Polisi Jules Abraham Abbast menjelaskan awal kecelakaan yang terjadi di KM 58 + 600 arah Jakarta Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Akibat peristiwa ini, sudah lebih dari 10 orang yang tewas. Kabar terbaru, sudah ada 13 kantong mayat yang diidentifikasi.

Jules mengatakan, perisitiwa ini diduga terjadi saat mobil Grandmax yang berada di jalur contraflow arah Cikampek mengalami masalah.

Baca juga: Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek, Polisi Bawa 12 Kantong Mayat ke RSUD Karawang

"Mobil tersebut kemudian berupaya untuk menepi di bahu jalan kanan di Jalur B yang mengarah ke jakarta," kata Jules dalam pesan singkatnya, Senin (8/4/2024). 

Saat hendak menepi, sebuah bus dari arah CIkampek melaju dan tak bisa menghindari tabrakan dengan mobil Grandmax tersebut.

"Ketika itu ada bus yang dari arah Cikampek tidak bisa menghindar dan menabrak dan seketika langsung terbakar." 

"Selanjutnya juga ada satu terios yang mengalami dampak dan menabrak bus dan juga ikut terbakar," ucapnya. 

Sebanyak 12 orang dikabarkan tewas dalam kecelakaan maut tersebut, semua korban saat ini dibawa ke RSUD Karawang. 

Baca juga: Update Kecelakaan di Tol Cikampek, 13 Kantong Mayat Diidentifikasi

Polisi juga sempat menutup sementara jalur contraflow yang mengarah ke Cikampek dan mengalihkannya ke jalur arteri untuk mengurai kemacetan.

Namun, kini sekitar pukul 11.52 WIB, Polda Jabar telah kembali menerapkan contraflow di lokasi kecelakaan, jalur pun kembali normal.

"Sudah normal (contraflow arah jawa)," ucap Direktur Lalu lintas Polda Jabar, Komisaris Besar Polisi Wibowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com