KOMPAS.com - Kota Bandung yang dikenal juga dengan julukan “Paris van Java” memiliki beberapa jalan yang menyimpan cerita sejarah tersendiri.
Suasana di beberapa ruas jalan yang ada di Kota Bandung dengan bangunan kuno yang ada di kiri dan kanannya memang mengingatkan kita pada era kolonial.
Baca juga: 10 Tempat Bersejarah di Bandung dan Cerita Menarik di Baliknya
Meski Kota Bandung sendiri mengalami berbagai perkembangan yang cukup pesat, namun beberapa jejak sejarah di jalan-jalan ikonik ini masih terawat dengan baik.
Bahkan beberapa bangunan di sisi jalan bersejarah tersebut sudah ditetapkan sebagai cagar budaya Kota Bandung.
Baca juga: Mengenal Art Deco, Desain Bangunan Bersejarah di Bandung yang Tak Lekang oleh Zaman
Tidak heran jika selain menjadi tujuan wisata kuliner dan wisata belanja, Kota Bandung juga menjadi salah satu tujuan wisata sejarah yang menarik.
Berikut beberapa jalan bersejarah di Kota Bandung dan kisah di baliknya, yang dirangkum Kompas.com dari berbagai sumber.
Baca juga: Sejarah Gedung Indonesia Menggugat, Ada Jejak Perjuangan Soekarno
Jalan Asia-Afrika semula memiliki nama Groote Postweg atau Jalan Raya Pos yang diambil dari fungsi dan keberadaan Gedung Raya Pos atau Kantor Pos Besar dari zaman kolonial.
Saat ini, Kantor Pos Besar Bandung di Jalan Asia Afrika No.49 masih menjadi salah satu bangunan peninggalan zaman kolonial yang fungsinya tidak berubah.
Jalan Asia Afrika juga menjadi salah satu jalan bersejarah di Kota Bandung yang menjadi saksi berlangsungnya Konferensi Asia-Afrika pada 18-25 April 1955.
Pada 18 April 1955, para pemimpin negara-negara Asia Afrika berkumpul di Gedung Merdeka secara berkelompok untuk menghadiri pembukaan Konferensi Asia Afrika.
Saat itu terjadi peristiwa yang disebut dikenal dengan nama "Langkah Bersejarah" (The Bandung Walks) di mana para delegasi berjalan meninggalkan Hotel Homann dan Hotel Preanger menuju Gedung Merdeka.
Jejak sejarah peristiwa tersebut masih dapat ditemukan, tepatnya di Jalan Asia Afrika No.65, Kota Bandung di mana masih berdiri tegak Gedung Merdeka yang sebagian bangunannya telah menjadi Museum Konferensi Asia-Afrika.
Sebagai salah satu jalan bersejarah di Kota Bandung, terdapat beberapa versi mengenai asal-usul nama Jalan Braga.
Ada yang berpendapat bahwa nama Jalan Braga diambil dari nama seorang penulis naskah drama yaitu Theotila Braga (1834 – 1924) karena di jalan ini sempat berdiri markas perkumpulan drama bangsa Belanda yang didirikan oleh seorang Asisten Residen bernama Peter Sijthot pada tanggal 18 Juni 1882.