Editor
Ada pula yang menyebut bahwa nama Jalan Braga berasal dari kata “bragi”, nama dewa puisi dalam mitologi bangsa Jerman.
Sementara ahli sastra Sunda mengatakan jika “baraga” merujuk pada jalan di tepi sungai, mengingat letak Jalan Braga berada di tepi Sungai Cikapundung.
Dahulu Jalan Braga juga dikenal dengan nama karrenweg atau pedatiweg karena jalan pedati yang berlumpur ini menghubungkan gudang kopi milik Andreas de Wilde (sekarang bernama Balai Kota Bandung) dengan Jalan Raya Pos (Jalan Asia Afrika sekarang).
Seiring berjalannya waktu, Jalan Braga kemudian dipenuhi dengan tempat perbelanjaan bagi warga Eropa yang tinggal di sekitar Bandung.
Jalan ini bahkan sempat dijuluki sebagai “De meest Eropeesche winkelstraat van Indie” atau komplek pertokoan Eropa paling terkemuka di Hindia Belanda.
Saat ini, Jalan Braga masih menjadi spot favorit wisatawan untuk berburu kuliner atau sekadar untuk menikmati suasana khas Kota Bandung.
Jalan Dago yang dikenal sebagai kawasan pusat kuliner dan belanja ternyata juga menjadi salah satu jalan bersejarah di Bandung.
Konon nama Jalan Dago berasal dari kata Bahasa Sunda “dagoan” yang artinya tunggu, karena pada zaman dulu lokasi ini merupakan tempat antar warga saling menunggu sebelum bersama-sama melanjutkan perjalanan mereka ke pasar.
Selain sebagai tempat warga menunggu satu sama lain, jalan ini juga menjadi jalur lintasan transportasi komoditas kopi dari Bandung menuju Jakarta (Batavia).
Selanjutnya oleh Pemerintah Hindia Belanda, Kawasan Dago kemudian mulai dikembangkan dengan membangun hunian serta kantor-kantor pemerintahan.
Hingga saat ini, masih terdapat beberapa bangunan bernuansa kolonial di sepanjang Jalan Dago atau yang sekarang berganti nama menjadi Jalan Ir.H.Djuanda.
Salah satunya adalah Gedung De Driekleur atau Gedung Tiga Warna yang sempat dijadikan kantor berita Domei saat masa pendudukan Jepang sebelum akhirnya diambil alih untuk menyebarkan berita proklamasi oleh para pejuang Indonesia.
Nama Jalan Cihampelas konon diambil dari nama pohon hampelas yang tumbuh berkelompok di daerah yang memiliki mata air.
Sehingga tidak heran jika Jalan Cihampelas pernah menyimpan cerita sejarah dari sebuah kolam renang tertua di Kota Bandung yang bernama Europa Zwembad.