CIANJUR, KOMPAS.com - Bupati Cianjur Herman Suherman mengaku malu pada Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin yang sampai turun tangan menengahi kisruh di tubuh Pemkab Cianjur.
Karena itu, dia berinisiatif mengumpulkan para pihak yang tengah berpolemik untuk mencari penyelesaian.
"Saya malu sampai gubernur turun tangan. Karenanya, hari ini, sebelum dipanggil gubernur saya musyawarahkan, alhamdulillah menemui solusi, clean and clear," kata Herman di Pendopo Bupati, Jumat (3/5/2024) petang.
Baca juga: Bupati Cianjur Minta Sekda Legowo Mundur
Herman menegaskan, komitmen untuk berdamai ini atas inisiatifnya dan bukan semata karena desakan atau intervensi dari pihak provinsi.
"Saya sampai sakit memikirkan ini, saya malu ke gubernur, masa Bupati Cianjur tidak mampu (menyelesaikan masalah)," ujar dia.
Baca juga: Kisruh Birokrat di Cianjur, Bupati, Sekda, dan Kadis Sepakat Islah
Herman berharap, permasalahan ini menjadi pembelajaran semua pihak untuk menjadi lebih baik di masa yang akan datang, terutama dalam memberikan pelayanan yang paripurna kepada masyarakat.
"Mohon sampaikan kepada masyarakat, di Pemkab Cianjur sejak hari ini ke depan insyaallah clear, tidak ada kendala apapun. Pelayanan pemerintah daerah akan tetap berjaga dan ditingkatkan," ujar Herman.
Diberitakan sebelumnya, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin turun tangan mendamaikan kisruh yang terjadi di tubuh Pemerintah Kabupaten Cianjur.
Bey pun meminta Sekda Jabar Herman Suryatman untuk mengadakan pertemuan antara Bupati Cianjur Herman Suherman dan Sekda Cianjur Cecep Alamsyah.
Hasil dari pertemuan tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk berdamai demi kemajuan Cianjur.
Seperti diketahui, sebanyak 24 perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyurati Sekda Cianjur Cecep Alamsyah supaya mundur dari jabatannya.
Alasannya, menurut para pejabat esselon 2 tersebut, didasari situasi tidak harmonis antara bupati beserta para perangkat daerah dengan sekda.
Cecep sendiri mengaku tak habis pikir dan menilai, desakan para anak buahnya itu keterlaluan dan kekanak-kanakan.
Sementara sejumlah anggota DPRD Cianjur menduga ada provokator dalam kisruh birokrasi di tubuh pemerintahan daerah tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.