Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Perusakan Mobil Pelat B Saat Konvoi Suporter Persib

Kompas.com - 03/06/2024, 09:26 WIB
Faqih Rohman Syafei,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Viral di media sosial video yang merekam aksi perusakan mobil pelat B milik warga saat sejumlah suporter klub sepak bola Persib, konvoi merayakan klub asal Bandung, Jawa Barat, itu menjuarai Liga 1, Jumat (31/5/2024).

Pemilik mobil, Muhammad Fanny Maulid (37), mengatakan, peristiwa itu bermula saat dia bersama istri dan kedua anaknya pulang dari Kota Bandung menuju rumahnya di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

Di tengah perjalanan, tepatnya di pertigaan Jalan Sudirman dan Garuda, Bandung, ada sekelompok suporter Persib yang berjalan kaki dan sempat memblok jalan raya hingga mengakibatkan laju kendaraannya melambat.

Baca juga: Polisi Dalami soal Perusakan Kaca Mobil Pelat B Milik Warga Bandung

Ketika itu, satu orang dari kelompok diduga suporter tersebut sempat meneriaki mobil milik Fanny karena mengetahui berpelat B. Akibat teriakan itu, membuat suporter lain terpancing hingga mengerumuni mobilnya.

Baca juga: Oknum Bobotoh Rusak Kaca Mobil Plat B Saat Konvoi, Bey Machmudin: Tidak Perlu Merusak

Fanny sempat menjelaskan kepada oknum suporter tersebut tersebut bahwa dia adalah warga Bandung dengan menggunakan bahasa Sunda.

Namun, penjelasan itu tidak digubris. Mereka memecahkan kaca mobil Fanny dan juga melempari dengan batu.

"Kata istri, pelaku pukul kaca pakai tongkat besi dan ada juga yang lempar-lempar pakai batu juga," ucap Fanny saat dihubungi, Minggu (2/6/2024).

Istri Fanny sempat berupaya menghentikan aksi anarkisme para pelaku dengan cara menyalakan lampu dalam mobil karena ada dua anak kecil. 

Namun, upaya tersebut tidak menghentikan aksi para pelaku merusak mobil Fanny.

"Pas kaca dipukul, istri saya sempat teriak karena ada dua anak kami terus nyalain lampu. Tapi enggak digubris sama pelaku, malah terus mukul," ucap Fanny.

Fanny menerangkan, perusakan itu berhenti setelah ada orang lain yang menahan para pelaku untuk menghentikan aksinya.

"Lalu saya jalan, terus istri teriak anak kena pecahan kaca berhenti dulu takutnya dikejar. Saya langsung ke rumah orangtua di Cijerah ngecek kondisi anak saya," katanya.

Akibat peristiwa ini, kedua anak Fanny sempat mengalami trauma. Sementara, anak yang paling besar mengalami luka kecil akibat pecahan kaca di kakinya. 

"Kalau luka fisik ada sedikit di bagian kaki. Kalau luka fisik yang berarti tidak ada. Cuma pecahan kacanya masih ada di rambut anak saya," kata Fanny.

Adapun polisi masih mendalami perusakan mobil berpelat B milik Fanny.

"Sudah diklarifikasi, lagi didalami," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung, Ajun Komisaris Besar Polisi Abdul Rahman, saat dihubungi, Minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

RS Marzoeki Mahdi Bogor Buka Layanan bagi Pecandu Judi Online

RS Marzoeki Mahdi Bogor Buka Layanan bagi Pecandu Judi Online

Bandung
PDI-P, PKS, dan PPP, Bahas Calon Gubernur Jabar, Muncul Nama Susi

PDI-P, PKS, dan PPP, Bahas Calon Gubernur Jabar, Muncul Nama Susi

Bandung
Viral Video Pengunjung Taman Safari Bogor Diduga Beri Makan Plastik ke Kuda Nil

Viral Video Pengunjung Taman Safari Bogor Diduga Beri Makan Plastik ke Kuda Nil

Bandung
Susi Pudjiastuti, Sandiaga Uno, dan Bey Machmudin Jadi Incaran untuk Pilkada Jabar 2024

Susi Pudjiastuti, Sandiaga Uno, dan Bey Machmudin Jadi Incaran untuk Pilkada Jabar 2024

Bandung
Eman Sulaeman Ditunjuk Jadi Hakim di Sidang Praperadilan Pegi Setiawan

Eman Sulaeman Ditunjuk Jadi Hakim di Sidang Praperadilan Pegi Setiawan

Bandung
Gara-gara Burung, Aksi Pengeroyokan dengan Parang Pecah di Baleendah

Gara-gara Burung, Aksi Pengeroyokan dengan Parang Pecah di Baleendah

Bandung
Kisah Luqman 13 Tahun Jadi Marbot, Sedih Jauh dari Keluarga hingga Haru Dihadiahi Hewan Kurban

Kisah Luqman 13 Tahun Jadi Marbot, Sedih Jauh dari Keluarga hingga Haru Dihadiahi Hewan Kurban

Bandung
Sidang Tuntutan Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Ditunda

Sidang Tuntutan Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Ditunda

Bandung
ASN Jabar yang Diduga Terlibat Video Asusila Terancam Sanksi

ASN Jabar yang Diduga Terlibat Video Asusila Terancam Sanksi

Bandung
Bey Machmudin Tak Akan Lepas Obligasi Daerah, Bisa Bebankan Pemprov Jabar

Bey Machmudin Tak Akan Lepas Obligasi Daerah, Bisa Bebankan Pemprov Jabar

Bandung
Tingkatkan Kualitas, Petani di Kabupaten Bandung Beralih ke Pupuk Organik

Tingkatkan Kualitas, Petani di Kabupaten Bandung Beralih ke Pupuk Organik

Bandung
Puluhan Abang Becak di Sumedang Kecipratan Berkah Persib Juara

Puluhan Abang Becak di Sumedang Kecipratan Berkah Persib Juara

Bandung
Penyemprotan Pupuk Cair dengan Drone Dikenalkan ke Petani di Ciparay

Penyemprotan Pupuk Cair dengan Drone Dikenalkan ke Petani di Ciparay

Bandung
BKD Jabar Panggil PNS Diduga Sosok Perempuan di Video Asusila Mirip Sekda Taput

BKD Jabar Panggil PNS Diduga Sosok Perempuan di Video Asusila Mirip Sekda Taput

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 21 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 21 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com